08. Kemarahan

2K 76 5
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭

.
.
.
.
.
.
“Nggak ada celah dihati gue.”

08. Kemarahan

Daksa bersiul-siul di sepanjang koridor dengan pandangan menatap ponsel. Beberapa kali Daksa mendapat sapaan dari mahasiswa lain, dan Daksa meresponsnya dengan senyuman yang begitu ramah. Ia memang tipikal laki-laki yang banyak disukai orang dari kalangan mana pun karena keramahan dan kebaikannya.

Saat tiba di gedung fakultas Saga, mata Saga menyipit melihat Saga yang sedang berbincang dengan Melody.

"Waduh, bahaya nih kalau Fira tau," gumamnya.

Ia cepat-cepat mengambil langkah lebar, dan langsung merangkul Saga ketika sampai di tempat sahabatnya. "Bentar, izin ngomong sama Saga ya, Dy."

Melody mengangguk, mempersilakan Daksa membawa Saga pergi. Ia akan menunggu sampai dua pemuda itu selesai berbincang.

Saga melepaskan rangkulan Daksa saat posisinya sudah agak jauh dari Melody. "Apaan sih lo!"

"Lo disuruh Fira ke kantin duluan, dia ada di perpustakaan," ucap Daksa menyampaikan pesan dari Fira.

Dahi Saga mengernyit heran, ia memeriksa ponselnya, chatnya bahkan belum dibalas oleh tunangannya. "Serius? Kenapa dia nggak ngomong sama gue langsung?"

"Hp dia mati, dia lupa nggak bawa charge sama powerbank. Baru aja gue pinjemin tadi. Bentar lagi juga ngechat lo kalau hpnya udah nyala." Daksa sedikit melirik Melody yang masih betah menunggu Saga di kejauhan. "Lo sama Fira oke, kan?" tanyanya.

"Oke kok. Kenapa?" jawab Saga, ia bertanya balik mengenai alasan dari pertanyaan Daksa.

"Nggak papa." Tangan kiri Daksa berada di pinggangnya, sedangkan tangan satunya lagi ia gunakan untuk menunjuk wajah Saga.

"Sag, jangan terlalu deket sama Melody, gue peringatin lo!" ujarnya.

Saga berdecak, ia menepis tangan Daksa yang kurang ajar menunjuknya. "Gue nggak deket sama dia."

Daksa terkekeh samar, ia berkata, "Nggak deket ceunah. Tapi, gue belum pernah liat lo dengerin Melody ngoceh di depan kelas lo."

"Biasanya lo langsung ngehindar aja bawaannya kalau ketemu dia," tambah Daksa.

"Gue dengerin dia, nggak nanggepin. Lagian apa salahnya? Dia punya cerita yang mau dia bagi, semua tentang hidup dia. She's need it," ucap Saga serius.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang