HAI! ˃ ꇴ ˂ Ketemu lagi!
SIAP BACA CERITA SAGALA?
Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈
Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!
Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!
Terima kasih.
⭒ ִ🎀ฺํ HAPPY READING SEMUANYA 𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Kenapa aku nggak tau apa-apa tentang kamu?"42. Yigana
Sam mengumpat keras ketika merasa pasukannya di pukul mundur oleh bocah-bocah di depannya ini, padahal senjata yang mereka gunakan belum ada apa-apanya dibandingkan senjatanya dan pasukannya.
Tiba-tiba saja, earphone bluetooth yang menempel di telinga Sam berbunyi.
Iris menyipitkan mata, ia melepas earphonenya lalu menyerahkannya pada Saga.
"Sag, ambil! Dengerin baik-baik." Iris berkata.
Saga mengambil earphone tersebut lalu memasangnya di telinga, ia dapat mendengar percakapan Sam dan seorang wanita dengan mudahnya melalui earphone tersebut. Matanya melirik Iris, ia bertanya-tanya tentang siapa Iris ini, kenapa dia bisa melakukan sesuatu yang tak pernah terpikirkan olehnya.
Melihat Sam dan anak buahnya mundur membuat Saga menghentikan serangan.
"Kita kejar mereka!" titah Saga.
"Lo tau mereka kemana, Sag?" tanya Rimba, ia mengisi p*lurunya yang sudah mulai menipis.
Saga mengangguk. "Gue tau. RHEA! KELUAR!"
Rhea keluar dari balik lemari saat Saga memanggil. Ia berlari ke arah Rimba dan menggenggam tangan Rimba erat.
Mereka pun beredar mengejar Sam dan para komplotannya.
Sam sengaja memancing mereka masuk ke sebuah ruangan yang di mana di dalamnya ada Harata dan juga Annalise serta beberapa orang yang akan melenyapkan bocah-bocah itu termasuk Tuan Puteri yang mereka bawa sekaligus.
Ruangan yang Saga masuki saat mengejar Sam dan para pengawal itu jauh lebih besar dari ruangan sebelumnya. Hanya terdapat satu pencahayaan dari lampu besar di langit-langit tengah ruangan.
Saga, Rimba, Rhea, Iris dan empat gadis lainnya mengambil posisi saling membelakangi satu sama lain untuk berjaga-jaga.
"Kenapa kita harus ngikutin orang-orang itu bukannya kabur, Sag?" tanya Rimba tak mengerti.
"Kita nggak boleh kabur. Justru ini peluang kita buat mendomplangkan Harata, lo nggak liat tabung-tabung yang kita temui di ruangan itu?" Saga mengeluarkan ponselnya, ia menunjukkan pada Rimba saat ia mengaktifkan perekam suara.
"Kita butuh suara Harata." Saga berbisik.
"Cerdas!" Rimba memuji taktik Saga yang benar-benar luar biasa. "Rhea, kamu harus tenang, kita bakal usahain keadilan buat kamu dan kembaran kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SAGALA 2:Hey, are you still there?
Teen FictionLika-liku kisah cinta Sagala Mattias dan Mefira Ghanina setelah mereka bertunangan. "Jangan ada celah ya, Saga." . . . . From AU Tiktok @shileldaz Enjoy it, jangan lupa vote dan komen. 🏆#1 : fiksi