31. Kembali bersama

6.2K 461 137
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
.
“Gue seneng bisa liat lo lagi.”

31. Kembali bersama

Gean berusaha mengambil gelasnya yang ada di nakas. Jarak nakas lumayan susah dijangkau padahal tangannya panjang, rasa hausnya mulai menyerang lagi padahal ia sudah minum banyak.

"Susah banget anj!" Gean mendengkus kasar. Mau tau mau, Gean menurunkan kakinya yang masih terasa sakit turun dari ranjang. Kaki Gean tidak patah, hanya saja terkilir lumayan parah karena lompat dari lantai 4 gedung itu.

Ceklek!

Gean mendengar pintu kamarnya dibuka. Ia pikir Saga, lantas tanpa menoleh ke pintu Gean berucap, "Sag, tolong ambilin air buat gue. Nakasnya jauh banget, nggak nyampe."

Tak ada jawaban.

Gean berdecak pelan, ia menoleh dan mau mengomel. Tapi, omelannya tertelan kembali saat melihat siapa yang berdiri di tengah pintu.

"Fira...," Mati gue! Gean menelan ludahnya berat. Kemudian, ia kembali berbaring di ranjang.

"G-gue masih koma! Silakan datang lagi kapan-kapan," ujar Gean panik bercampur gugup setengah mampus.

Derap langkah kaki Fira semakin dekat, membuat jantung Gean berpacu tak terkendali. Keringat dingin membasahi dahinya. Gean memejamkan mata kuat-kuat.

Kedua tangan Fira terkepal erat di sisi tubuhnya, sedetik kemudian ia mengangkat tas selempangnya dan hampir ia pukulkan pada Gean.

"JANGAN PUKUL GUE SEKARANG, PLEASE!" jerit Gean ketakutan, badannya gemetaran tiba-tiba.

Saga mana sih anj! Pawangnya mau b*nuh gue!

Napas Fira memburu, ia memejamkan mata sejenak untuk meredakan emosinya, tangannya yang semula menggantung di udara menggenggam tasnya kini perlahan turun.

"Lo tuh ...," Fira mengatur napasnya beberapa saat.

Gean membuka sebelah matanya untuk mengintip apa yang sedang Fira lakukan.

"Gue nggak ngerti alesan lo sampai berbuat sejauh ini apa, Gean!" bentak Fira.

Gean memberanikan diri membuka kedua matanya. Ia dapat melihat dengan jelas sorot kecewa Fira yang ditujukan untuknya.

"Gue berterima kasih banget lo udah nolongin Saga. Tapi, gue butuh alesan lo! Kenapa lo merencanakan kejadian ini sejauh itu!" lanjut Fira dengan nada penuh amarah.

"Kalau yang lo maksud ledakan itu, gue sama sekali nggak tau, Fir. Itu di luar rencana gue sama Melody, Daksa yang ngerencanain tiba-tiba!" Gean berusaha menjelaskan walau pun ia sangat ketakutan. Seumur hidupnya baru kali ini Gean merasakan aura Fira yang begitu mencekam ketika sedang marah.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang