23. Aku akan menjagamu

4.6K 261 36
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
“Aku akan membuat hari-hari kamu berjalan menyenangkan meski lewat cara yang sederhana.”

23. Aku akan menjagamu

"Sayang, good morning."

Saga tersenyum geli melihat tunangannya masih tertidur pulas meski beberapa kali ia bangunkan. Dengan lembut, Saga mengusap pipi halus perempuan kesayangannya. Ia akan mencoba membangunkan Fira lagi.

Saga berbisik tepat di samping telinga Fira, " Good morning, Mamai."

Ajaib!

Beberapa saat setelah Saga mengucapkan kata itu, secara perlahan Fira membuka matanya. Senyum Saga semakin hangat membuat Fira tertular senyuman itu.

"Aga?" sebut Fira pelan dengan nada mengantuknya.

Saga mengangguk. "Hm, ini gue. Gue mau ajak lo jalan-jalan hari ini."

"Kemana?" tanya Fira, ia bergerak bangkit dari tidurnya.

"Ada. Mandi gih, gue tunggu di bawah, kita sarapan sekalian." Saga mengeluarkan ponselnya, lalu menunjukkan sesuatu pada Fira.

"Lucu nggak?" tanyanya.

Fira tersenyum gemas. Ia menzoom foto yang Saga tunjukkan. Foto burung kakak tua berbulu kuning. "Lucu banget. Ini punya siapa?"

"Punya gue, gue kasih ke Om-Papa buat kenang-kenangan," kata Saga. "Namanya tingkiwingki."

"Tingkiwingki?" Fira tertawa geli. "Aku mau liat, Aga."

"Boleh. Tapi, mandi dulu. Tingkiwingki lagi mandi juga tuh di bawah," ujar Saga.

Fira mengangguk senang, ia beranjak dari ranjang dibantu Saga, lalu perempuan itu lekas pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih.

Sementara itu, Saga keluar kamar Fira menghampiri calon mertuanya yang sedang asik bermain dengan burung baru yang dia belikan.

"Om-Papa jarang banget liat burung kakak tua warna kuning, apa karena Om-Papa kurang menjelajah pasar burung ya, Nak Saga? Masih bayi lagi dia." Raldi terkekeh seraya menyemprotkan air pada burung kakak tua yang ada di dalam sangkar. Pria itu begitu senang dengan hadiah yang diberikan oleh calon menantunya.

"Kapan-kapan kita menjelajah pasar burung sama-sama, Om. Di kota sebelah lebih lengkap, yang nggak ada burung garuda aja."

Dua laki-laki itu tertawa bersamaan membahas jenis-jenis burung yang ada di pasar burung.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang