41. Dibalik Pintu Merah

5.7K 461 185
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Aku selalu bersama kamu."

— Mefira Ghanina —

41. Dibalik Pintu Merah

Rhea dan Rimba menelusuri beberapa ruangan satu persatu dengan pencahayaan dari senter yang mereka pegang.

"Kamu inget nggak di mana ibu tiri kamu nyimpen dokumen itu?" tanya Rimba.

"Aku nggak tau. Tapi, aku yakin pasti ada di sini. Terakhir kali aku denger, Tante Anna bilang bakal simpen dokumennya di gudang arsip." Rhea menjelaskan tentang ingatan terakhirnya mengenai ucapan Anna sebelum akhirnya ia kehilangan kesadaran.

Sementara itu, Saga berjalan di belakang Rhea dan Rimba, ia menyorot senter ke beberapa sudut ruangan. Matanya menyipit saat ia melihat satu ruangan yang memiliki pintu dengan warna yang berbeda dari pintu-pintu lainnya, sedangkan di dalam gudang arsip terdapat banyak sekali ruangan dengan warna pintu yang sama, hal itu mengundang kecurigaan Saga. 

"Kalian cari dokumen itu betul-betul sampe dapet, gue ke sana dulu," ujar Saga tanpa menyebutkan kemana ia akan pergi.

"Sag, jangan mencar!" Rimba setengah berteriak pada Saga, tapi percuma Saga sudah berlalu lebih dulu.

"Nggak papa, mungkin Sagala mau bantu cari di ruangan lain," ucap Rhea.

Rimba mengangguk, ia ikut membuka satu persatu laci besar demi membantu Rhea mencari dokumen yang gadis itu butuhkan.

Sementara Saga, ia mencoba membuka pintu itu namun gagal. Pintunya dikunci dan Saga kesulitan untuk mencari lubang kunci atau apapun yang bisa membuka pintu itu.

Pintu merah yang mencurigakan, batin Saga.

"Pasti ada petunjuk buat buka pintu ini." Saga berpikir keras, entah kenapa feelingnya mendorong dia untuk segera membuka pintu itu secepatnya.

"Hello, is anyone here?"

Itu suara salah satu pengawal gudang. Saga segera mencari tempat untuk bersembunyi, begitu pula Rhea dan Rimba.

"Ini aneh, tadi sepertinya ada pengawal baru. Tapi, kemana mereka?" Pengawal itu bertanya-tanya menggunakan bahasa luar yang bisa Saga pahami.

Dari tempat persembunyiannya, mata Saga menyipit tatkala melihat sebuah remot yang menggantung di saku celananya. Remot yang sama dengan warna pintu itu, Saga menduga itu adalah salah satu kunci akses masuk ke ruangan tersebut.

Perlahan-lahan, Saga keluar dari tempat persembunyian. Ia mendekati penjaga itu, tangannya masuk ke saku jaket bersiap mengeluarkan pistol apabila penjaga itu melakukan penyerangan.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang