54. Menerima Takdir [End]

3.1K 339 60
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

[⚠️ DIBACA PELAN-PELAN YA⚠️]

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Bersikaplah selayaknya seorang Princess"

54. Menerima Takdir

Princess melanjutkan ucapannya, "Papai ... mata Princess masih menjadi mata yang Papai suka? Dan masih indah seperti mata Mamai?"

Tangis Saga tak terbendung lagi mendengar pertanyaan putrinya. Ia mencium kening Princess berlanjut ke pipi dan hidung Princess.

"Sampai kapan pun, mata Princess akan menjadi mata yang Papai suka dan akan tetap menjadi mata yang indah seperti mata Mamai."

🌷🌷🌷

Seandainya ...

Seandainya Saga bisa mendonorkan matanya untuk Princess maka akan Saga lakukan. Saga akan melakukan apapun agar putrinya bisa melihat menggunakan kedua matanya.

Tapi, sayangnya tidak ada jalan keluar. Mata Princess tidak bisa diobati melalui donor mata, saraf yang ada di matanya sudah tidak berfungsi lagi, beberapa lapisan terpenting yang ada di mata Princess juga sudah rusak.

Tidak ada jalan lain selain menerima.

Menerima takdir dari Tuhan bahwa Princess akan melihat dunia dengan satu mata saja seumur hidupnya.

Tiga hari sejak kejadian itu, Princess selalu murung, ia takut melihat banyak orang asing yang datang menjenguknya. Princess tidak melepaskan tangan Saga, apabila Saga mau pergi, ia pasti akan menangis meminta Saga untuk tetap duduk bersamanya.

"Kakak," panggil Pangeran, mata anak itu juga sembab karena menangisi kakaknya.

Pangeran menggenggam tangan Princess. Ia berkata, "Kakak cantik. Jangan sedih terus ya, Kakak. Pangeran selalu di sini nemenin Kakak."

Princess membalas genggaman tangan adiknya, ia mengangguk pelan dengan senyum tipis yang terukir.

Raja hanya mengamati dari sofa, ia tak mendekati Princess seperti yang dilakukan Pangeran. Meski hanya mengamati, Raja merasakan sedih yang luar biasa melihat kondisi kakaknya yang seperti itu.

Raja bertanya-tanya apa salah kakaknya, kenapa harus disiksa begitu orang yang tak dikenal?

Princess adalah kakak yang baik, yang selalu mengalah pada adik-adiknya, yang selalu menemani adik-adiknya bermain, yang selalu mengajari adik-adiknya banyak hal.

Pada saat Raja kesusahan mengerjaka PR, Princess selalu datang membantu, mengajarinya dengan lembut dan sabar.

Pada saat jatah ayam goreng Raja dimakan Pangeran, Princess dengan senang hati memberikan ayam gorengnya dan dia akan makan dengan sayur saja.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang