52. Duka kelabu

3.2K 292 45
                                    

HAI! (´;︵;)  Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

[Tolong dibaca pelan-pelan dan diresapi ceritanya ya, warga pitonku]

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
"Aku udah maafin kamu."

Now playing : Seribu pelukan – Raissa Ramadhani

52. Duka kelabu

"Gue nggak mau pulang. Gue mau di sini nemenin Sesha." Ucapan Aray membuat Saga mengembuskan napas panjang, Aray masih mengamati jenazah Sesha.

Para petugas yang menjaga kamar jenazah pun kesusahan untuk membersihkan jenazah Sesha kalau Aray masih di sana.

"Sesha mau diperiksa dulu, setelah itu mau dibersihin, Ray," ucap Saga dengan penuh kesabaran.

Fira sudah di luar bersama Maia, ia juga tak kuat jika terus ada di dalam. Segala kalimat yang Aray gumamkan untuk Sesha membuat perasaannya remuk. Tubuh Fira benar-benar sudah lemas karena menangis terus sejak tadi.

Di dalam sana, Daksa dan Saga masih berusaha membujuk Aray agar mau pulang ke apartemen laki-laki itu untuk beristirahat.

Maia menggenggam tangan Fira yang masih gemetar. "Kak, yang kuat ya," bisiknya.

Fira mengangguk, air matanya jatuh lagi.

Maia memeluk Fira dari samping. Ia tak berani mengucapkan kata apapun, takut Fira akan semakin sedih. Jadi, Maia hanya bisa memeluk Fira sambil menggenggam tangan perempuan itu.

Tak lama kemudian, Daksa dan Saga berhasil membujuk Aray agar mau meninggalkan Sesha. Mereka keluar dari kamar jenazah.

Saga menghampiri Fira. "Kamu keberatan aku anter Aray ke apartemennya?" tanyanya pada sang istri.

"Nggak, Aga. Aku ikut," jawab Fira serak.

"Nggak papa?" Saga memastikan.

Fira mengangguk, ia meraih tangan Saga, menggenggamnya erat.

Mereka sama-sama meninggalkan gedung khusus kamar jenazah menuju parkiran.

Tatapan mata Aray kosong, hatinya merasakan kehampaan yang luar biasa. Ia akan pulang ke apartemen tanpa ada Sesha di sana.

Aray ikut mobil Saga. Ia duduk di belakang sambil memeluk dirinya sendiri, ada rasa tak rela meninggalkan Sesha sendirian di dalam rumah sakit. Tapi, Saga dan Daksa terus memaksanya untuk pulang.

Mobil Saga dan Daksa pun meninggalkan area rumah sakit, membelah jalanan malam yang lumayan padat menuju apartemen Aray.

Aray masih punya keluarga lengkap, namun laki-laki itu memilih untuk tinggal sendiri di apartemen sejak masuk kuliah. Dan sejak kejadian penculikan Fira saat itu, hubungannya dengan keluarga tidak cukup baik.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang