15. Jantungan

2.9K 87 5
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
“Lo usik tunangan gue, gue cari lo sampai ke lubang cacing sekali pun.”

15. Jantungan

Saga mengeluarkan motornya dari garasi. Sudah lama ia tidak mengendarai motor kesayangannya karena ia selalu menggunakan mobil pulang pergi kampus. Semata-mata untuk membuat Fira lebih nyaman.

Saga sedikit mengelap bodi motornya yang sedikit berdebu. Kemudian ia memakai helm full facenya dan naik ke motor, sebelum berangkat Saga mengirimkan Fira pesan terlebih dahulu agar perempuannya tak khawatir ketika ia terlambat membalas pesan.

Saga sengaja tidak mengatakan kemana ia akan pergi, ia tidak ingin Fira merengek ikut karena bisa gawat, Fira akan kembali mencoba minuman beralkohol lainnya dan mabuk.

Saat mabuk Fira benar-benar lost control hingga membuatnya ikut terbawa suasana dan berakhir seperti itu.

Sial, mengingatnya saja membuat Saga kembali mengumpati dirinya sendiri. Bisa-bisanya dia memanfaatkan keadaan disaat tunangannya tak sadar atas apa yang dilakukannya.

Dua kali mereka melakukannya. Dua kali.

Pertahanan yang Saga bangun bertahun-tahun dengan mudahnya diruntuhkan oleh tunangannya dalam kondisi tipsy.

Saga mengambil napas sedalam-dalamnya kemudian dia embuskan perlahan. Laki-laki itu mulai melajukan motornya meninggalkan pekarangan rumah.

Jalanan ibu kota malam memang padat, Saga terpaksa melewati jalur alternatif agar tidak terjebak macet.

Selama kurang lebih sepuluh menit diperjalanan, Saga sampai di Billiard and Caffe miliknya. Helm full face itu dia lepas membuat rambutnya sedikit berantakan yang langsung disisir asal dengan jari-jarinya.

Saga masuk ke kafe miliknya, kedatangannya di sambut baik oleh para karyawannya.

"Tuh, ditunggu." Vando berujar pada Saga, menunjuk seseorang dengan dagunya.

"Ngapain lo undang anak konglomerat ke sini? Bukan tempatnya banget, dia tuh biasanya nongkrong di—"

"Ssstt! Diem aja lo. Ini urusan gue."

Vando menggidikkan bahunya membiarkan Saga menghampiri seseorang itu.

"Sag." Orang itu menyapa, dia mengulurkan tangannya pada Saga bermaksud untuk mengajak tos ala laki-laki.

Saga menatapnya sejenak kemudian menyambut uluran tangannya. "Sorry gue undang lo ke sini, Rival. Ada yang harus gue bahas sama lo."

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang