32. Kita tetap bersama

6K 474 92
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
“Ceritakan semua tentang mimpi lo dan gue akan mewujudkannya satu persatu.”

32. Kita tetap bersama

"Jadi ...,"

Saga dan Fira menatap Rimba dengan masing-masing ekspresi yang berbeda. Saat ini Rimba sedang berada di kamar rawat Saga, dia baru bangun dari pingsannya yang memalukan itu.

"Kalian betulan masih hidup?" tanya Rimba memastikan.

Saga menghela napas panjang, ia mengangguk untuk kesekian kalinya. "Mau sampai ke berapa kalinya lo nanya kaya gitu? Gue masih HIDUP!"

"Dan ... sejak kapan Fira...," Saga bahkan tak tau harus berkata apa lagi.

"Ya gue pikir Fira nyusul?" Rimba mengerucutkan bibirnya.

"Enak aja!" sahut Fira, mempererat pelukannya pada lengan Saga. "Gue emang lagi sedih tapi nggak mungkin sampai kaya gitu."

Rimba tersenyum canggung. "Kali aja, Fir. Jadi, gimana ceritanya lo bisa selamat dari ledakan itu, Sag? Terus kenapa Fira bisa tau lo ada di sini?"

"Panjang ceritanya," jawab Saga dan Fira bersamaan, kemudian mereka tertawa entah kenapa.

Rimba mengulas senyum lega melihat Saga dan Fira bisa kembali bersama. Selama ini ia dan teman-temannya yang lain memang memantau Fira dari kejauhan, mereka ikut sedih mengingat kondisi Fira yang semakin bertambahnya hari, semakin tidak karuan.

"Oh iya, karena udah nggak ada kepentingan di sini, gue pamit pulang dulu," ujar Rimba.

Saga dan Fira mengiakan, di sini tidak ada camp penginapan, jadi mereka tidak bisa menawari Rimba untuk bermalam di sini.

"Fira nggak pulang?" tanya Rimba. "Kalau mau pulang, sekalian aja gue kawal dari belakang."

Saga menatap Fira yang menggeleng kuat dan remasan tangan perempuan itu semakin erat di lengannya.

"Biarin dia di sini, besok pagi gue juga udah balik. Gue harus bawa Gean ke rumah sakit yang ada di kota biar dia dapet perawatan yang lebih intensif lagi," ucap Saga.

"Kalau lo gimana kondisinya?" Rimba bertanya lagi. "Nggak perlu perawatan yang lebih intensif? Luka-luka lo tuh di kepala, harus di CT-Scan takutnya ada cidera yang nggak diketahui."

"Gampang. Ntar pas pulang sekalian," ujar Saga.

"Oke deh. Jangan lupa kabarin keluarga, Sag, gue yakin reaksi mereka bakalan sama kaya gue," sahut Rimba turun dari ranjang.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang