SAGALA 2:Hey, are you still there?

33. Satu langkah lagi

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
“Sebentar lagi adalah hari bahagia kita.”

33. Satu langkah lagi

"Lo masih nggak mau bujuk Papa?"

Rival mendengkus malas melihat Melody yang menghadang langkahnya di koridor kampus. Seharusnya Rival bisa pulang lebih awal tapi ia harus menunda kepulangannya demi meladeni perempuan setan yang satu ini.

"Harus berapa kali gue bilang kalau gue nggak bakal bujuk Papa?" Rival memasukkan kedua tangannya di saku celana. Ia menatap Melody dengan raut tak suka.

Kedua tangan Melody terkepal erat. "Lo harus bujuk Papa supaya nggak cerai sama nyokap gue!"

Rival memutar malas matanya mendengar nada penuh penekanan dari saudari tirinya.

"Kenapa lo bersikukuh banget nyuruh gue buat bujuk Papa supaya batalin perceraian itu? Lo takut nggak dapet previllage apa-apa buat ngusik kehidupan orang-orang yang nggak bersalah, hm?" Sebelah alis Rival naik, tatapannya berubah dingin.

"Denger ya, Melody. Gue udah muak sama tingkah lo selama ini, udah cukup lo memperalat gue buat nurutin semua kemauan lo," ucap Rival.

"Gue udah banyak ngalah sama lo selama ini dan jangan harap gue bakal ngalah lagi sama lo setelah ini."

Rival mendorong bahu Melody agar menyingkir dari hadapannya. Ia terus berjalan lurus tanpa perduli Melody yang berisik di belakang sana.

Rasanya lelah menghadapi monster satu itu terus-terusan.

Rival berjalan ke parkiran menuju mobilnya. Bimbingan dengan dosen hari ini lumayan menguras tenaga tapi ia tetap harus melanjutkan sampai selesai agar bisa sidang secepatnya.

Meski ayahnya seorang rektor sekaligus anak pemilik kampus BUMITERA, Rival tidak akan menggunakan itu untuk lulus sidang tanpa berjuang. Ia ingin merasakan hidup penuh perjuangan seperti mahasiswa lain di kampus itu.

Saat di mobil, Rival memejamkan mata sejenak. Ia memikirkan banyak hal mengenai kondisi Fira setelah kepergian Saga, ia berharap Fira segera pulih karena kabar terakhir yang dia dengar dari Jeff, Fira menderita penyakit mental yang cukup mengkhawatirkan.

Rival tidak menemui Fira setelah kejadian itu karena ia tak sanggup untuk melihat kesedihan Fira. Hal itu menyakiti hatinya.

Mendengar Fira terus menangisi kepergian Saga membuat perasaan Rival terkoyak. Ia tak mampu berbuat banyak, Rival bukan tidak punya kemampuan untuk menghidupkan orang yang sudah meninggal.

Tapi, jika Rival memilikinya sudah pasti Rival akan membuat Saga hidup kembali agar bisa bersama dengan Fira.

Konyol!