30. Kamu masih ada

6.3K 517 167
                                    

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌ Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA 𓈒🌷୭
.
.
.
.
.
.
.
"Gue pengen melihat keindahan lo lagi."

30. Kamu masih ada

"SAGAAA!"

Gean berlari sekuat tenaga mencari keberadaan Saga di dalam gedung dan memanggil nama saudara tirinya. Jantungnya berpacu cepat mengingat gedung ini akan meledak sebentar lagi.

Gean menaiki anak tangga yang melingkar di tengah ruangan.

"SAGA, JAWAB GUE ANJING!" teriak Gean. Samar-samar, telinga Gean mendengar suara pertanda bom sudah mulai bekerja.

Mata Gean berkaca-kaca, ia takut terlambat menyelamatkan saudara tirinya.

Gean benar-benar takut.

Ia menyesal karena tidak mengetahui hal ini.

Ledakan ini tidak ada di daftar rencananya dengan Melody sejak awal. Tapi, entah kenapa tiba-tiba Daksa merencakannya tanpa memberitahu apapun.

Hingga Gean sampai ke lantai empat, ia melihat Saga sedang memerhatikan Fira yang sudah di bawa oleh sebuah helikopter.

Kaki panjang Gean berlari cepat menghampiri Saga, ia menarik lengan saudara tirinya menuju jendela di bagian belakang dan langsung menghantamkan tubuhnya ke jendela kaca tersebut sampai mereka berhasil terjun dari ketinggian lantai 4.

Tepat sekali setelah Gean berhasil membawa Saga terjun bebas, gedung meledakan dengan ledakan yang amat dahsyat.

Tubuh Gean dan Saga menghantan tanah dan berguling masuk ke jurang. Gean menahan tangan Saga agar mereka tidak semakin terperosok terlalu dalam ke jurang curam itu, sedangkan tangan Gean satunya berpegangan pada batang pohon yang kokoh.

Saga pingsan karena benturan di kepalanya, Gean dapat melihat dengan jelas kepala Saga mengeluarkan darah segar yang begitu banyak.

Suara ledakan tersebut masih terdengar di telinga Gean, bahkan puing-puing bangunannya sampai terlempar ke sembarang arah dan salah satu puing bangunannya mengenai kepala Gean.

Akhirnya Gean dan Saga kembali berguling semakin masuk ke jurang.

Malam itu baik Gean dan Saga sama-sama mengira bahwa dunia mereka sudah berakhir. Mereka akan berjumpa dengan Tuhan bahkan mereka belum sempat untuk memperbaiki semuanya.

Dengan sisa-sisa tenaganya, Gean menoleh pada Saga yang terkapar di sampingnya. Gean mencoba bangkit, ia meraih tangan Saga yang sempat terlepas dari genggamannya.

SAGALA 2:Hey, are you still there?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang