SAGALA 2:Hey, are you still there?

22. Mempersiapkan

HAI! ˃‌ ꇴ ˂‌   Ketemu lagi!

SIAP BACA CERITA SAGALA?

Perbedaan SAGALA versi wattpad dan AU bakal kerasa banget, karena SAGALA versi wattpad ada aku tambahin adegan yang gabisa aku kasih di AUnya. Takut akunku kena banned>͈ ⌓ <͈

Jangan lupa sebelum baca wajib vote dulu!

Setelah selesai baca baru komen, jangan jadi siders ya biar cerita ini bisa naik!

Terima kasih.

⚠️Lumayan spicy 🌶️ ⚠️

⭒ ִ🎀‌ฺํ HAPPY READING SEMUANYA  𓈒🌷୭

.
.
.
.
.
.
.
“Demi lo dan anak kita, gue siap mempertaruhkan nyawa gue.”

22. Mempersiapkan

Di luar gerimis melanda, beberapa jalanan yang berlubang menjadi genangan air. Suhu udara di sana cukup dingin jika kamu keluar tanpa mengenakan jaket atau pakaian hangat lainnya.

Namun, suhu udara di luar sana sangat berbeda dengan suhu udara di kamar Saga yang panas meski suhu AC sudah di setting serendah mungkin.

Saat ini Saga sedang duduk di ranjang, di belakang Fira, bibirnya beradu dengan bibir tunangannya, menyesap rasa manis yang selalu membuatnya mabuk itu. Sementara tangannya bekeja di dua tempat, satu di bagian dada kanan dan kiri Fira, satu dibagian bawah, bergerak lembut menciptakan sesuatu yang nikmat untuk tunangannya.

Ia sedang tidak bisa menggunakan kepunyaannya dalam beberapa waktu ke depan, sambil menunggu janin di perut Fira menjadi kuat untuk menghadapi guncangan dan hentakan darinya.

Jadi, ia mempekerjakan anggota tubuhnya yang ada untuk memuaskan tunangannya agar hasrat seksual Fira tetap tersalurkan selama hamil.

Saga ingin memberi gerakan cepat, tapi Fira lebih menyukai gerakan lambat. Lebih nikmat untuk dirasakan dan membuat seluruh tubuh perempuan itu merasakan efeknya.

"Ah!" Desahan Fira lolos saat Saga menyudahi ciumannya, ia merasa geli dan nikmat saat Saga memainkan ujung dadanya.

"Suka?" bisik Saga di telinga Fira.

"E'em." Fira mengangguk dengan mata terpejam.

Kepala Fira mendongak memberikan akses Saga untuk menelusuri lehernya, memberikan tanda kepemilikan dan bermain-main di rahangnya. Kedua kaki Fira dibuat menekuk dan melebar sehingga mempermudah Saga memuaskan dirinya.

"Lihat cermin, sayang." Saga sedikit menggeram rendah ketika melihat betapa menariknya penampilan Fira saat ini.

Perlahan Fira membuka matanya, ia berkabut, tapi tak lama ia dapat melihat pantulan dirinya di cermin. Posisinya memang sedikit memalukan dan membuat kedua pipinya memerah, apalagi ia dapat melihat tangan Saga bergerak di bawah sana.

Piyama yang ia kenakan sepertinya tak berguna lagi, sudah tersibak kemana-mana tapi Saga tak punya niatan untuk melepas semua benda yang melekat di tubuh Fira. Rambut Fira yang selalu tergerai, kini berantakan tapi membuat dia jauh lebih memukau.

Itulah kenapa Saga selalu suka jika Fira memanjangkan rambutnya dan menggerainya. Tunangannya menjadi bersinar dan semakin memikatnya.