⚠️Warning : Part ini mengandung unsur dewasa seperti kata-kata vulgar, kelainan seksual, seks, kekerasan; sadis dan lain-lainnya⛔
Pupil mata Rakri bergetar, telinganya berdengung sesaat melihat pemandangan di hadapannya. Jantungnya berdebar kencang, kedua kakinya bergetar lemas seolah-olah bisa tumbang kapan saja.
"Hah ... sial ...." umpat Rakri menghembuskan napas panjang.
"Rakri?
Rakri berjalan melewati tubuh pria yang bersimbah darah di lantai, pandangannya lurus ke arah Sheyna yang berdiri dengan menodong senjata api yang berasap tanda bahwa peluru baru saja dilepaskan. Rakri mempercepat langkahnya dan memeluk Sheyna dengan erat.
Sheyna mengerutkan keningnya melihat perilaku Rakri yang tiba-tiba, dia merasa bingung kenapa pria tersebut memeluknya. "Rakri? Bukankah aku sedang menghukummu untuk tidak keluar dari kamarmu?" tanya Sheyna membuat Rakri menggertakkan giginya, dia mengeratkan cengkramannya pada bahunya.
"Persetan dengan hukuman, kau pikir aku akan diam saja setelah mendengar keributan?" balas Rakri membuat Sheyna menghela napas panjang.
"Jadi kau tahu siapa pelakunya, ya? Harusnya kau menurutiku, bagaimana jika mereka menculikmu lebih dulu dan menyeretmu keluar dari sini bahkan dengan keadaan cacat sekali pun?"
"Kau ini!" Rakri melepas pelukannya dan mendorong tubuh Sheyna dengan kuat, tangannya bergetar berusaha mengontrol kekuatan pada tangannya.
Brengsek!
Rakri melepas cengkramannya dari bahunya dan memalingkan wajahnya, "Itu tidak penting ...."
Netra coklat Sheyna teralihkan melihat mayat pria yang baru saja dia tembak tadi, wanita itu menghembuskan napas berat. Sesaat dia lupa dengan tugasnya, Sheyna merogoh ponselnya dan menghubungi nomor seseorang.
"Bereskan semua kekacauan di Safe Place, lalu cari dua tikus lainnya dan bunuh mereka." perintah Sheyna dengan sorot mata bengisnya, panggilan telepon diputuskan sepihak olehnya dan ia kembali menoleh pada Rakri.
"Sekarang mari kita bicarakan tentangmu, apa kau berniat melarikan diri?"
Rakri menaikkan sebelah alisnya bingung, "Untuk apa? Kau pikir pikiranku sependek itu?"
"Karena kau tiba di sini dalam selang waktu yang tepat, apa kau bertemu dengan ibumu?" tanya Sheyna penuh selidik, rahang Rakri mengeras merasakan kecurigaan Sheyna pada dirinya. Jelas sekali Sheyna tidak menutupi rasa curiga dalam dirinya sejak ia ketahuan menunjungi penjara untuk bertemu Adelya.
"Tidak, aku tidak bertemu dengannya dan jika aku bertemu dengannya, aku tidak ada lagi di hadapanmu sekarang." jawab Rakri membuat Sheyna mengangguk kecil. "Aku bertemu dengan Meliani di tangga darurat, dia mencoba menyusup." lapor Rakri, Sheyna menaikkan sebelah alisnya penuh tanda tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is He? [END]
Mystery / Thriller[Jika ada kesamaan nama tokoh, alur, dan lain-lain harap maklum. Bukan berarti cerita ini copy paste. Dilarang plagiat!] ⚠Warning : Sexual violence, physical abuse, suicide, gasligthing, abusive words, mature content, and something about sexual.⚠ R1...