[6] - Safe Place

319 67 8
                                        

Kedua pengawal yang berjaga di luar mengernyitkan keningnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kedua pengawal yang berjaga di luar mengernyitkan keningnya. Mereka saling bertukar pandang hingga akhirnya memutuskan untuk memeriksa ke dalam. Begitu mereka melangkah masuk dan melihat sosok Imelda yang terbaring tak sadarkan diri, sebab panik keduanya langsung mengedarkan pandangan tanpa mengira akan mendapatkan hantaman dari belakang.

Pengawal pertama jatuh pingsan karena Rakri mengerahkan kekuatannya hingga lilin di tangannya pecah, sedangkan pengawal kedua hanya jatuh tersungkur memegangi kepalanya yang berdenyut.

"Sial, dia kabur!" umpat salah satu pengawal yang masih sadarkan diri sembari menoleh ke arah pintu kamar hotel yang terbuka lebar.

Dengan kepala yang terasa berputar, dia melangkahkan kakinya mengetuk kamar sebelah dimana bosnya berada. Pintu kamar terbuka menampilkan Almira yang menatapnya bingung, pengawal tersebut meringis kesakitan.

"Nyonya, Tuan Rakri melarikan diri." lapornya membuat kedua mata Almira membulat sempurna.

"APA???"

Almira mendorong tubuh pengawalnya dan segera berlari ke kamar sebelah, kondisi kamar tersebut sangat berantakan. Imelda terbaring pingsan dengan tubuh telanjang, satu pengawalnnya juga pingsan, sedangkan Rakri tidak terlihat.

"PANGGIL PETUGAS KEAMANAN DAN SEGERA LAKUKAN PENGEJARAN!" teriak Almira nyaring dengan wajah yang mengeras.

"Baik!" jawab pengawal tersebut mengangguk patuh. Dia segera berlari melakukan tugasnya, tidak lupa dia memanggil petugas hotel untuk membersihkan kekacauan serta Imelda.

Almira menggigiti kuku jarinya panik, "Tidak, tidak, kau tidak melakukan itu, kan, Rakri? Kau tidak mungkin meninggalkan Ibu, kan?"

Begitu informasi pengejaran diturunkan, petugas keamanan hingga karyawan hotel segera melakukan pemeriksaan setiap kamar dan setiap lantai tanpa melewatkan satu bagian pun. "Periksa setiap lift!" seru salah satu petugas keamanan.

"Tiga orang ikut aku ke tangga darurat, dia pasti melewati itu!" perintah pengawal Almira.

WiH?

Rakri memperhatikan setiap jalan yang taksinya lewati, dia berusaha mengingatnya namun kepalanya lebih dulu berdenyut, rasa lega bercampur takut memenuhi dirinya. Dia takut ini hanyalah khayalannya, namun Rakri sadar.

Semuanya nyata dan dia berhasil kabur dari rumahnya.

Taksi berhenti tepat di kawasan Safe Place, supir taksi menoleh ke belakang menatap dirinya. "Maaf, Nak. Bapak tidak bisa masuk, kamu lihat sangat penuh orang-orang." ucap supir tersebut membuat Rakri tersenyum tipis.

Dia merogoh saku hoodie-nya dan mengeluarkan jam tangan bermerk mahal milik Imelda yang sempat dia curi sebelum melarikan diri. Benar, dia akan menggunakan jam tangan tersebut sebagai media transaksi sebab dia tidak memiliki apapun yang dia bawa selain dirinya.

Who is He? [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang