"anda.. ternyata anda lagi." pekik Aca.
"apa anda punya dendam dengan saya, atau anda tidak terima karena saya menegur anda tadi siang. sehingga anda dengan seenaknya menabrak mobil saya. Anda tidak perlu seperti itu, apa tidak malu anda balas dendam dengan cara seperti ini." ucap Aca dengan kesal, kesabaran yang ia coba pertahankan meluap semua entah kemana.
"Sudah selesai bicaranya, kenapa kau sangat cerewet sekali nona. dengarkan terlebih dahulu penjelasan orang lain, jangan suka menyimpulkan sesukamu sendiri. dengarkan aku tidak sengaja tadi menabrak mobilmu itu."
"Tidak sengaja kata anda.. apa benar kata tidak sengaja itu untuk kerusakan sebesar ini.. apa SIM yang anda punya itu hasil menyogok petugas,, atret keluar parkir saja tidak bisa. Saya tidak mau tau anda harus tanggung jawab." cecar Aca.
"Baiklah katakan padaku kau butuh berapa untuk memperbaiki mobilmu itu ke bengkel, ayo sebutkan tidak perlu malu padaku." ucap Djindra dengan sombong.
"heh.. apa seperti ini orang kaya menyelesaikan masalah, apa anda fikir hanya dengan memberikan uang lalu masalah anda sudah selesai begitu. anda bisa bebas dari tanggung jawab. saya tidak mau uang anda, tapi saya mau pertanggungjawaban dari anda. apa anda mengerti?" jelas Aca yang tidak terima, bagaimana bisa dia bertemu dengan orang yang menyebalkan dua kali di hari yang sama.
"ck.. lalu kau mau apa, aku harus bagaimana." kesal Djindra, ia tak habis fikir biasanya hanya dengan uang semuanya akan beres, tapi gadis ini justru membuatnya sulit.
"Yang saya mau, anda bertanggung jawab. Bawa mobil saya ini ke bengkel, anda harus memperbaikinya."
"hah.. apa, apa yang kau bilang tadi. Apa bedanya dengan kau menerima uang ini. sama saja ujung-ujungnya mobil itu juga akan tetap ke bengkel kan. sudah terimalah uang ini saja, kau bisa membawa mobil mu itu ke bengkel manapun yang kau inginkan." tegas Djindra, ia tidak mau direpotkan dengan hal-hal yang sepele seperti ini.
"Bagi saya tidak sama.. kalau anda memberi saya uang saja,, itu sama artinya anda ingin lepas dari tanggung jawab. Ini kuncinya anda bisa membawa mobil saya ke bengkel." ucap Aca seraya menyerahkan kunci mobilnya kepada laki-laki tersebut.
"Baiklah Kalau begitu ini kunci ku.. kau juga bisa membawa mobilku pulang.."ucap djindra
"Hmm.. tidak perlu.. saya bisa naik taksi.." ucap Aca menolak.
"Kenapa harus naik taksi,, kau bisa membawa mobilku,, kenapa kau membuat susah dirimu sendiri hah.." ucap Djindra.
"Hmm.. karena saya tidak bisa membawa mobil sport,, mobil anda ini kan transmisi manual. Sudahlah tidak perlu memikirkan saya, yang terpenting anda harus membawa mobil saya ke bengkel" cicit Aca.
"Yasudah kalau begitu aku antar kau pulang.. ayo cepat naik.." ucap Djindra.
"Saya bilang tidak perlu.. anda hanya cukup membawa mobil saya ke bengkel untuk pertanggungjawaban. Apa anda belum mengerti juga." tegas Aca.
"Sttt.. kau ini.. selalu membuatku emosi saja. kalau begitu berikan nomer ponselmu. cepat.." ucap Djindra sudah jengah.
"Untuk apa.. apa anda ingin merayu saya. tidak akan mempan tuan,, lagi pula saya tidak tertarik pada orang seperti anda.." ucap Aca.
"Hadech... Kau ini bagaimana,, kau menyuruhku membawa mobilmu,, kalau kau tidak memberiku nomer telepon mu bagaimana aku bisa mengembalikan mobilmu itu,, lalu apa tadi.. merayumu.. kau pikir wanita sepertimu itu seleraku.. jangan kepedean nona.." tegas Djindra, ia tidak habis fikir bagaimana gadis itu bisa berkata seperti itu.
Aca yang merasa malu karena sudah menuduh yang bukan-bukan pada laki-laki itu.. mau tidak mau Aca pun memberikan kartu namanya kepada Djindra.
Setelah memberikan kartu namanya kepada Djindra,, Aca pun bergegas pergi meninggalkan area parkir restoran cepat saji itu. Ia harus segera mencari taksi,, agar tidak lebih larut malam lagi ia sampai di rumah,, bisa-bisa dia kena omel kedua abangnya kalau ketahuan pulang larut malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomanceTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...