Aca menunggu kedatangan Nayla dengan harap - harap cemas. Entah kenapa perasaan Aca berubah menjadi cemas.
"Jangan - jangan mbak Nayla mau ngerubah desain lagi. Haduh kalau iya itu benar sampai terjadi, gak bakal bisa selesai tepat waktu" keluh Aca yang berbicara sendiri di ruangannya.
Ceklek.
Aca yang mendengar suara pintu di buka pun langsung mengedarkan pandangannya ke arah pintu. Di sana sudah terlihat Nayla bersama dengan seorang wanita paruh baya kira - kira seumuran bundanya. Aca pun melangkah ke arah pintu untuk menyambut kedatangan mereka.
"Mbak Nayla kenapa datang kesini mendadak sekali, bukannya jalani pingitan eh ini masih aja kelayapan kemana - mana." Cecar Aca sambil memeluk Nayla dengan hangat.
"Hmm.. kebetulan ada keperluan yang belum sempat kebeli kemarin Ca. Eh ya.. kenalkan Ca ini calon mertua mbak, mamanya mas Yuda namanya mama Septi. Mah.. kenalkan dia Aca, dia yang desain perhiasan dan cincin nikah aku sama mas Yuda."
"Hallo Tante, Aca.. kita duduk dulu yuk mbak kasihan kan kalau Tante berdiri terus" ucap Aca yang langsung mengajak keduanya untuk duduk di sofa yang terdapat di ruangan itu.
"Jadi begini Ca.. mbak mau sedikit merepotkan kamu lagi nih. Mama Septi mau cari perhiasan, dan ketika mbak kasih liat desain perhiasan dan cincin nikah mbak yang kamu buat mama langsung suka. Dan bermaksud untuk membelinya disini juga, makanya mbak ajak kemari." Jelas Nayla tentang tujuan awalnya datang kemari.
"Ya nak Aca tante boleh ya di desainkan juga seperti itu. Desain kamu itu luar biasa cantiknya, seperti mewakili karakter si pemakainya." Ucap mama Septi.
"Wah terimakasih tante, tapi kalau boleh tau ini mau di pakai kapan ya tante."
"Ya kalau bisa pas pernikahan Nayla sama Yuda nak Aca. Kan acara besarnya saat itu."
"Hmmm ... Maaf sekali tante, Aca belum bisa kalau mendadak seperti itu. Apalagi ini tinggal empat hari lagi untuk acaranya, jadi kalau spesial desain masih belum bisa dengan waktu yang mepet tante..." Jelas Aca selembut mungkin.
***
'Tok..Tok..Tokk'
"Mbak maaf ada tamu lagi, katanya ia bersama dengan tamu sebelumnya ini." Ucap salah satu pegawai Aca.
"Ah itu pasti mas Yuda Ca, soalnya tadi bilang ke aku mau nyusul." Saut Nayla.
"Ya sudah mbak tamunya suruh masuk ya."
Dan benar saja tamu yang datang menyusul itu adalah Yuda tunangan dari Nayla. Yuda pun mengambil tempat duduk di samping sang mama. Lalu mama Septi pun menjelaskan kalau dia tidak bisa memesan dan memakai perhiasan seperti punya Nayla nanti, karena waktunya yang sudah terlalu mepet. Padahal ia sudah berharap sekali untuk bisa memakai itu saat acara sang putra. Yuda yang mengerti kenapa Aca bisa menolak pun mencoba memberi pengertian kepada sang mama.
"Ehmm.. Ca, apa kamu gak ada koleksi perhiasan yang ready gitu. Ya kalau bisa desainnya gak terlalu jauh lah dari yang pesanan khusus itu, kalau ada yang bisa langsung di beli dan di pakai. Biar mama mas Yuda gak terlalu kecewa." Ucap Yuda.
"Ada sih mas.. tapi sebenarnya perhiasan - perhiasan ini untuk koleksi pameran bulan depan. Tapi buat tante Septi aku akan kasih, dan tante akan jadi orang pertama yang bisa memilikinya. Kalau begitu tunggu sebentar ya aku ambilkan dulu barangnya, biar tante Septi bisa pilih sendiri sesuai keinginan." Ucap Aca yang langsung pergi meninggalkan ketiga orang itu menuju ruangan brangkas, tempat ia biasa menyimpan koleksi - koleksi perhiasan tokonya yang berada tepat di samping ruangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomanceTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...