"ah maafkan saya tuan.. saya tidak sengaja. kalau boleh saya tahu siapakah nama anda tuan. apakah anda seorang turis, sepertinya anda bukan orang asli dari sini."
Djindra yang mendengar perkataan dari wanita itu pun terlihat acuh dan enggan menjawabnya. Sesungguhnya Djindra paling tidak suka dengan wanita yang bersikap agresif dan seperti terobsesi pada dirinya. Sedangkan Joenathan dan Nickholas yang juga berada di sana hanya diam memperhatikan tingkah dari wanita itu. Mereka berdua sangat paham dan hafal betul dengan sikap dari sahabat sekaligus bosnya ini dalam mengahadapi wanita seperti yang ada di hadapan mereka sekarang.
Djindra Joenathan dan Nickholas sudah tidak ingin lagi berurusan dengan wanita itu. mereka bertiga pun memutuskan untuk segera pergi menuju mereka dan tidak ingin di ganggu lagi. Nickholas pun memberikan kode kepada para bodyguard yang mengikuti mereka untuk menghalangi wanita itu kalau dia tetap nekat mendekat.
Para bodyguard yang paham dengan kode itu pun segera menghalangi jalan dari wanita itu. wanita itu terlihat memaksa untuk bisa berbicara lagi dengan Djindra, akan tetapi ia tidak bisa berbuat apa-apa karena ia terus saja di halangi oleh semua bodyguard yang sedang mengelilinginya.
'kau sangat menarik, siapa dirimu sebenarnya apa kau orang penting begitu banyak sekali pengawalanmu. akan aku cari tau kau siapa, karena aku sudah tertarik padamu. selama ini tidak ada yang tidak bisa aku dapatkan. kita lihat saja nanti kau pasti akan menjadi milikku.' ucap wanita itu dengan senyum penuh kelicikan.
Djindra
"james.. bagaimana kondisi kantor saat ini. apa terjadi sesuatu. lalu bagaimana progres proyek yang aku titipkan padamu."
James
"hoaamm... kak J apa kau tidak bisa menelponku beberapa jam lagi begitu. jam berapa ini kak kau menanyakan pekerjaan kepadaku. apa aku harus stand by dua puluh empat jam begitu maumu kak."
Djindra
"yak.. jam berapa ini kau sudah tidur James. tumben sekali ada apa, apa kau sedang sakit."
James
"aisshhh.. kak J apa kau sedang mengalami amnesia atau kepalamu baru saja terbentur begitu. kak.. apa kau melupakan perbedaan waktu di antara kita sekarang. mungkin di tempatmu sana sekarang masih sore jam delapan malam, tapi sekarang disini di tempatku sedang tengah malam kak. ini sudah jam dua pagi tentu saja sudah waktunya aku untuk tidur, karena besok aku harus memimpin rapat."
Djindra
"ahh... aku melupakan itu James. aku lupa soal perbedaan waktu diantara kita."
James
"hmm.. kau benar-benar menyusahkan aku kak seharian ini dengan permintaan anehmu. dan sekarang kau juga mengganggu tidurku. jadi kumohon sekarang kepadamu kak J, biarkan aku tidur karena besok pagi aku harus menggantikanmu untuk rapat."
TUTT
"aisshhh... kenapa juga dia harus marah-marah seperti itu." ucap Djindra kesal setelah telponnya di matikan sepihak oleh James.
"kau ini juga aneh-aneh saja kak J, menelpon James di jam seperti ini. apa kau benar-benar lupa kalau kita dengan dia disana sekarang berbeda waktu selisih enam jam. apalagi kau menanyakan tentang pekerjaan, disana pasti sudah tengah malam." kekeh Nickholas yang melihat Djindra kesal.
"tapi kan dia tidak perlu melakukan seperti itu, aku benar-benar lupa dengan perbedaan waktu itu."
"sebenarnya kau ini kenapa kak J. kalau aku perhatikan selama kau bersama kami, aku merasa kau tidak bisa fokus. apa ada masalah yang mengganggumu kak. katakan saja pada kami, mungkin kami bisa membantumu." ucap Joenathan yang sudah memperhatikan tingkah Djindra sejak kedatangannya.
"betul itu kak, katakan saja pada kami kalau ada masalah atau sesuatu yang membuatmu sulit. ahh... apa ini karena masalah gadis itu, gadis yang berusaha kau cari informasinya. benar kan tebakanku kak J." ucap Nickholas berusaha menebak apa yang sebenarnya di alami oleh Djindra.
"ck.. sudah berapa kali aku bilang kalau dia itu bukan siapa-siapa. kenapa kalian berdua menjadi kepo terhadap urusan orang lain, sejak kapan kalian seperti ini hah." ucap Djindra kesal kepada kedua kakak beradik yang berada di hadapannya ini.
Mendengar itu Joenathan dan Nickholas tidak berani untuk bertanya lebih lanjut lagi. tapi mereka sudah paham akan sesuatu. apalagi mereka sudah saling kenal sejak lama, tentu sudah hafal dengan karakter masing-masing. Sosok Djindra akan terus saja mencari dan mengejar suatu hal, ketika suatu hal itu sudah berhasil membuatnya penasaran. Apalagi jika memang benar ini tentang seorang gadis. Jika Djindra sudah penasaran, maka ia akan mendapatkan itu cepat atau lambat.
***
Pagi ini Djindra sudah rapi dengan setelan kantornya dan bersiap akan berangkat menuju kantor cabang perusahaannya yang berada di Swiss. Saat ini Djindra Joenathan dan Nickholas sedang berada di meja makan. Mereka bertiga sedang menikmati sarapan pagi mereka sebelum berangkat bersama-sama ke kantor. Saat tengah menikmati makanan mereka, mereka di kagetkan oleh ponsel Djindra yang berbunyi menandakan ada panggilan masuk ke ponselnya. Djindra pun di buat kaget sekaligus heran ketika melihat nama yang tertera di ponselnya.
Mami Tiwi
"hallo Djin.. kau sedang apa sekarang sayang. kenapa kau tidak memberi kabar kepada mami sejak sampai disana Djin. apa kau sudah lupa kepada mami mu ini."
Djindra
"ya hallo mi... ada apa mami menelpon mi. maaf mi begitu sampai di paris sudah tengah malam, tidak mungkin kan Djindra menelpon mami. besoknya Djindra langsung di sibukkan dengan pekerjaan, jadi lupa untuk memberi kabar mami."
Mami Tiwi
"bilang saja kalau kau sudah melupakan mami mu ini, itu hanya alasanmu saja untuk menghindar. memang mami sudah tidak penting lagi kan bagimu."
Djindra
"astaga.. apa mami tidak percaya kepadaku, aku benar-benar di sibukkan oleh pekerjaan disini mi.. kalau mami masih tidak percaya, mami bisa tanyakan kepada Joenathan dan Nickholas mereka selalu bersamaku setiap saat. aku tidak mungkin bohong mi. Sekarang saja Djindra sedang berada di Swiss bersama mereka."
Mami Tiwi
"ya sudahlah.. anggap saja mami percaya padamu. oh ya, kapan kau pulang Djin.. kau tidak lupa kan sebentar lagi pernikahan Yuda. apa kau tidak ingin menghadiri pernikahan sepupumu sendiri. waktunya sudah semakin dekat Djin.."
Djindra
"tentu aku tidak akan lupa mi, dan aku pastikan kalau aku akan menghadirinya mi. aku juga sudah berjanji pada Yuda, aku akan mengahdiri pernikahan itu dengan Joenathan dan juga yang lainnya mi. mungkin dua atau tiga hari lagi Djindra baru bisa pulang mi. Djindra akan berusaha menyelesaikan semua pekerjaan disini secepatnya, mami tidak perlu khawatir soal itu."
Mami Tiwi
"ya sudah segera selesaikan pekerjaanmu disana dan secepatnya segeralah untuk pulang. ya sudah mami tutup dulu teleponnya ya, jaga dirimu baik-baik disana Djin.. dan titip salam mami untuk semuanya."
"Joe.. Nick,, sebaiknya kita harus segera menyelesaikan semua pekerjaan disini secepat mungkin. mami sudah memintaku untuk segera pulang, kita juga harus menghadiri pernikahan Yuda bersama-sama dengan yang lainnya. apa kau sudah meminta pada asistenmu untuk mengatur jadwal kita Nick.." ucap Djindra langsung begitu telpon dari mami Tiwi sudah di tutup.
"ehmm.. sudah kak.. Simon sudah mengaturkan jadwal untuk kita semua. masalah pekerjaan kau tenang saja kita akan bisa menyelesaikan semuanya." jawab Nickolas dengan yakin.
"kalau begitu ayo, apa kita bisa berangkat sekarang ke kantor."
Mereka bertiga pun segera berangkat menuju kantor dengan menggunakan mobil yang sama. Hari ini rencananya mereka akan melakukan rapat dengan para staf kantor, untuk menyelesaikan dampak permasalahan korupsi dan membahas proyek yang akan di jalankan kedepan.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomansTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...