🪐 C&B 23

131 17 1
                                    




"Jackson." Teriak Joenathan Nickholas dan Jerry bersamaan.

"Wah kalian semua disini juga rupanya. Apa ini J, kenapa kau harus membawa banyak orang hanya untuk transaksi seperti ini." Ucap Jackson sinis.

Djindra mendengar perkataan dari Jackson hanya menatapnya dengan tajam. Ia sudah merasa ada yang janggal dengan transaksi ini. Di mulai dari pemesanan barang yang di luar nalar, tidak adanya tawar menawar tentang harga dan transaksi yang di adakan pada tempat terpencil bahkan terlihat sangat sepi seperti tempat yang sengaja di kosongkan.

"sebenarnya apa yang kau inginkan Jackson."

"wah Joe.. sejak kapan kau memanggilku seperti itu, bukankah aku lebih tua darimu. dimana sopan santunmu itu." ucap Jackson dengan sinis.

Jackson merasa terluka harga dirinya, ketika mendengar ucapan dari Joenathan yang merupakan juniornya dan sahabatnya dulu. Padahal dulu para juniornya itu juga menaruh hormat dan segan terhadap dirinya sama halnya yang di peroleh oleh Djindra saat ini. Bahkan dulu bisa di bilang ia dan Djindra hampir memiliki kedudukan yang sama di mata para juniornya. Tapi rupanya saat ini semuanya telah berbeda.

"kau lihat J.. mereka semua sudah tidak ada yang menghormatiku. Dan itu semua gara - gara kau. puas kau J!!!"

"heh.. itu semua bukan karena aku, tapi karena perbuatanmu sendiri. Siapa suruh kau menghianati mereka. Tidak ada satupun orang di dunia ini yang dirinya senang telah di khianati oleh orang terdekatnya." ucap Djindra meremehkan.

"bilang saja kalau kau takut bersaing dengan ku kan J. sekarang aku terang - terangan menantangmu apa kau berani J." tantang Jackson.

Mendengar tantangan yang di lontarkan oleh Jackson, Djindra hanya menanggapinya dengan senyuman sinis dan meremehkan. Sementara para sahabatnya yang lain berusaha untuk mengingatkan Djindra.

"jangan kak J, ini pasti jebakan yang dia buat kak." ucap Jerry.

"itu benar kak jangan pedulikan ucapan Jackson kak." ucap Joenathan menambahkan.

"kalian tenang saja, dia tidak akan dengan begitu mudah untuk menjebakku. Joe kau tau kan apa yang harus kau lakukan." ucap Djindra sambil menatap ke arah Joenathan seolah memberi isyarat , Joenathan pun mengangguk mengerti akan hal itu.

"Baiklah, aku terima tantangan mu, kau ingin menantang apa padaku. fight. apa kau yakin menantangku itu." ucap Djindra yang sengaja meremehkan Jackson, sebab ia tau Jackson adalah tipe orang dengan harga diri yang tinggi.

"kau terlalu percaya diri dan selalu meremehkan aku J. baik aku terima dengan tangan terbuka, kita akan bertarung disini. siapa yang menang nanti maka dialah yang pantas untuk menjadi pemimpin Black Tiger."

"Hahaha.... ah... rupanya kau sudah mengincar posisi itu. baiklah aku terima tantanganmu kali ini. apa sekarang juga kita bertarung." Tawa Djindra meremehkan.

"kau terlalu banyak bicara J."

Jackson pun segera berlari ke arah Djindra dan memberikan pukulan tepat ke wajah Djindra. bertubi - tubi mereka saling baku hantam, tidak ada yang mau mengalah dan menyerah begitu saja. Keduanya pun saling unjuk kemampuan masing-masing.

Disaat Djindra dan Jackson bertarung tanpa di sadari oleh semua orang, tempat itu telah di kepung oleh anak buah Jackson. Nickholas yang menyadari itu pun memberikan kode kepada Jerry untuk bersiap-siap apabila di perlukan mereka juga akan bertarung disini. sedangkan Joenathan memberi perintah kepada beberapa anak buah Nick yang mengikuti mereka untuk segera mengamankan barang mereka menjauh dari tempat ini.

Pertarungan antara Djindra dan Jackson semakin memanas, seperti singa yang saling berebut kekuasaan mereka saling jual beli pukulan. Sementara di tempat yang sama Joe, Nick dan Jerry juga tengah bertarung dengan anak buah Jackson yang telah mengepung mereka. Mereka semua bertarung dengan tangan kosong, meskipun anak buah Jackson terkadang curang dengan menggunakan senjata tajam tapi mereka tetap merasa kesulitan untuk mengalahkan lawannya.

CINTA DAN BENCI || JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang