"Sainganmu adalah Gio, dia juga menunjukkan rasa ketertarikannya pada Aca."
"Gio.. bagaimana Gio bisa mengenal Aca. Memangnya mereka sudah pernah bertemu sebelumnya." Djindra heran bagaimana sahabatnya itu bisa mengenal Aca.
"Dua hari yang lalu mereka bertemu disini. Mereka bertemu karena kebetulan Aca datang kemari untuk mengantarkan cincin pernikahanku dan di saat yang sama Gio juga berada disini. Jadi ya mereka berdua saling berkenalan disini." Yuda menjelaskan dengan santai, karena memang itu kejadian yang sebenarnya.
"Lalu dari sikap Gio yang aku tau dia sangat memperlihatkan ketertarikan terhadap Aca. Bahkan ia mengakuinya sendiri ketika aku bertanya langsung." Sambung Yuda menambahkan.
Mendengar kalau ada sahabatnya yang juga tertarik kepada Aca, membuat Djindra terdiam. Ia tidak mungkin bisa memilih diantara keduanya, di satu sisi sahabatnya di sisi lain ada seorang gadis yang membuatnya penasaran. Dan seorang Djindra juga tidak mungkin mengkhianati orang terdekatnya terlebih itu adalah sahabatnya sendiri.
TING
Tian
{Kak J mobilnya sudah aku serahkan pada pemiliknya. Ternyata pemiliknya seorang gadis yang sangat cantik, seharusnya tadi kau yang mengembalikannya sendiri kak.}Mendengar notifikasi ponselnya berbunyi, Djindra pun segera membuka dan membaca pesan yang masuk. Rupanya pesan itu dikirim oleh Tian yang telah selesai melakukan apa yang Djindra perintahkan tadi.
Apabila memang benar Gio sahabatnya itu tertarik terhadap Aca. Maka mulai dari detik ini juga ia akan menghilangkan rasa penasarannya terhadap gadis itu. Djindra akan dengan sangat senang hati bila diminta untuk mengalah untuk sahabatnya sendiri. Tidak peduli apapun itu akan Djindra berikan apalagi ini hanya seorang gadis.
TING
Sooraya
{Tuan Djindra terima kasih telah memperbaiki dan mengembalikan mobil saya. Dan maaf kalau sudah merepotkan anda, tapi saya benar - benar mengucapkan terimakasih yang tulus dari hati saya.}Melihat pesan yang masuk itu dari Aca. Djindra hanya membacanya dengan menampilkan ekspresi wajah datarnya. Dan Djindra sama sekali tidak berniat untuk membalas pesan itu. Ia sudah berjanji pada dirinya sendiri tadi untuk mulai saat ini juga melupakan rasa penasarannya terhadap Aca.
***
Djindra pun meninggalkan kantor Mahendra Corp dan menuju ke kantornya yaitu JD Diamond grup. Di sepanjang perjalanan Djindra terus merenungkan kata - kata Yuda tadi, bahwa Gio akan menjadi pesaingnya. Djindra tidak akan membiarkan itu terjadi, ia tidak akan membiarkan persaingan terjadi kembali di dalam persahabatannya. Cukup sekali ia harus kehilangan sahabat akibat rasa persaingan yang tinggi, walau itu tidak sepenuhnya benar.
Sesampainya di ruang kerjanya Djindra justru di kejutkan dengan kehadiran sosok yang tadi sempat menjadi bahan pembicaraannya bersama Yuda. Ya Gio saat ini berada di ruangannya bersama dengan Leo, Joenathan dan juga James.
"Wah.. sang bos sudah datang. Darimana saja kau J, mentang - mentang jadi bos datang ke kantor seenaknya." Djindra tidak menanggapi cibiran yang di lontarkan oleh Gio.
"Kalian berdua kenapa kemari." Gio dan Leo saling melihat satu sama lainnya ketika mendengar nada dingin yang keluar dari mulut sahabatnya itu.
Sebenarnya mereka sudah terbiasa dengan sikap dingin yang di perlihatkan oleh Djindra. Hanya saja ketika bersama dengan sahabat - sahabatnya Djindra sangat jarang memperlihatkan sikapnya itu kecuali sedang ada masalah yang membelitnya. Hal ini pun rupanya disadari juga oleh Jonathan dan James yang juga berada disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomanceTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...