🪐 C&B 16

165 11 1
                                    




Hari ini Djindra bangun lebih pagi dari biasanya, ia ingin melakukan jogging di sekitar rumah dari Joenathan. Djindra merasa perlu menyalurkan emosinya yang tersulut sejak kemarin lewat olahraga. Entah mengapa akhir-akhir ini ia tak memiliki hasrat untuk menyentuh wanita, mungkin karena kesibukannya berkerja sehingga ia sudah merasa lelah terlebih dahulu.

Djindra merasa sedikit terhibur dengan suasana taman di sekeliling rumah dari Joenathan. Padahal jelas-jelas rumah ini tidak ada sentuhan dari seorang wanita, tapi entah mengapa taman yang di buat oleh Joenathan sangat begitu asri sehingga menilmbulkan perasaan nyaman dan tentram. Pada saat sedang lari pagi ia tadi sempat saling bertelepon dengan James. mengingat perbedaan waktu antara dia dan James yang berjarak kurang lebih enam jam lebih lambat waktu Djindra di paris. oleh karena itu ketika mereka saling bertelpon selalu saja di pagi hari, bahkan ketika Djindra baru saja membuka matanya di pagi hari namun waktu di tempat James sudah memasuki siang hari.

Djindra rupanya masih penasaran dengan sosok gadis yang bernama Sooraya. Karena baru kali ini Djindra tidak bisa mendapatkan informasi dari orang yang ingin ia selidiki. Djindra masih meminta James untuk menyelidiki, kenapa begitu sulit mencari informasi tentang Sooraya, siapa sebenarnya dia. Kenapa data diri, asal usul dan segala hal yang berkaitan dengan Sooraya sangat susah di cari, seolah memang sengaja di sembunyikan oleh seseorang yang punya kepentingan besar.

Saat Djindra tengah memikirkan seorang gadis yang bernama Sooraya, Joenathan datang menghampirinya yang tengah duduk di bangku taman.

"kak.. sepertinya keberangkatan kita ke Swiss harus sedikit di tunda. karena ada klien yang ingin bertemu langsung denganmu. mereka baru mau menandatangani kontrak kerja sama setelah bertemu denganmu. ini berkaitan dengan proyek baru yang ada disini kak, bagaimana?! " tanya Joenathan.

"hmmm... kau atur saja Joe bagaimana baiknya. tapi kalau bisa keberangkatan kita ke Swiss harus tetap hari ini. kita tidak punya banyak waktu Joe, pernikahan Yuda sudah sangat dekat kita harus segera kembali ke tanah air secepatnya."

Akhirnya Djindra dan Joenathan pun berangkat ke sebuah restoran untuk menggelar meeting bersama kliennya di sana. Sang klien meminta meeting di lakukan ditempat yang tidak terlalu kaku, karena bagi klien kali ini selain ingin membahas proyek yang akan bekerja sama dengan perusahaan JD Diamond juga ingin mengenal seperti apa sosok pemimpinnya.

Meeting pun berlangsung sedikit lama, ternyata klien Djindra kali ini lumayan cukup kritis dalam membahas proyek kerja sama mereka. namun syukurnya semua berjalan dengan lancar dan sesuai yang Joenathan inginkan. berkat kemampuan Djindra dalam hal bernegosiasi dan meyakinkan klien, membuat Joenathan tidak terlalu khawatir dan berkeyakinan tinggi kalau proyek ini pasti akan berhasil di dapatnya.

TING

James
{kak J. . apa kau mempunyai petunjuk lain dari gadis itu, mungkin seperti nama keluarganya}

Djindra yang mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari ponselnya pun segera melihat isi dari pesan tersebut. Rupanya yang mengirim pesan kepadanya adalah James. Saat membaca pesan tersebut Djindra tampak berfikir sejenak, ia baru sadar kartu nama yang tertera saat ia menerima kartu dari Sooraya tidak menampilkan nama keluarganya. di sana hanya terdapat namanya, profesi dan nomer kontak serta alamat usahanya saja. Ia sama sekali tak melihat nama keluarga ataupun marga sekalipun.

Djindra tengah dilanda kebingungan dalam dirinya. siapakah sosok gadis yang benama Sooraya itu sebenarnya, kenapa ia penuh dengan misteri. Kenapa sangat sulit untuk sekedar tahu jati dirinya saja. apa yang berusaha ia tutupi dengan tidak menyertakan nama keluarganya, dan siapa juga yang berusaha melindunginya dengan membatasi akses informasi data dirinya.

{tidak ada James, di dalam kartu nama itu tidak di tuliskan nama keluarganya. hanya tercantum Sooraya Anastasya saja sebagai nama identitasnya. apakah masih belum bisa mencari tahu tentangnya }

TING

James
{belum kak, aku juga penasaran karena baru kali ini sangat susah sekali mencari informasi tentang seseorang. apa menurutmu dia termasuk salah satu orang penting di negara kita.. karena itu data dirinya tidak mudah untuk di dapatkan.}

Djindra yang membaca pesan itu pun lagi-lagi berpikiran sama dengan James. mungkinkah sosok Sooraya ini berasal dari kerluarga yang dianggap penting di negaranya. Tapi beasal dari keluarga siapa kah dia.

"kak J.. apakah kita jadi berangkat ke Swiss malam ini juga, aku sudah menyiapkan privat jett untuk kita berangkat."

"hmm... apa urusan dengan klien itu sudah selesai Joe. Bagaimana apa dia sepakat dengan kita sesuai dengan kontrak yang kita tawarkan pada mereka."

"ehmm.. mereka bersedia kak, dan aku rasa mereka sangat puas dengan caramu meyakinkan mereka tentang proyek ini. aku yakin proyek ini akan mendatangkan keuntungan yang cukup besar bagi kita kak." ucap Joenathan dengan penuh keyakinan.

"kau harus pintar-pintar menjaga kerja sama ini Joe. Sepertinya mereka cukup kritis dalam hal memutuskan memilih proyek yang mana untuk bisa bekerja sama dengan mereka." ucap Djindra yang diangguki setuju oleh Joenathan.

****

Setelah menempuh perjalanan dari Paris menuju Swiss kurang lebih selama satu jam. Akhirnya Djindra dan Joenathan sudah tiba di bandara tersibuk di kota Zurich. Disana mereka berdua sudah di tuggu kedatangganya oleh Nickholas beserta Simon asistennya dan juga para bodyguard yang setia mengawal.

"Hallo kak J dan kak Joe.. selamat datang di kota Zurich" sapa Nick dan mereka bertiga pun langsung bergantian saling berpelukan satu sama lainnya.

"Bagaimana kalau kita makan malam di luar dulu kak sebelum kita ke rumah, aku yakin kalian sudah sangat lapar kan. akan aku ajak kalian berdua mencicipi makanan yang terenak di negara ini." ucap Nick menawarkan.

"kau ini dari ucapanmu itu seperti kami berdua ini tidak pernah datang kesini saja. ini bukan pertama kalinya bagiku dan kak J untuk datang kemari Nick." saut Joenathan kesal melihat tingkah adiknya itu.

"aisshhh.. anggap saja seperti kalian baru pertama kali datang kesini kak. sudahlah ayo kita langsung berangkat saja."

Mereka semua pun akhirnya bergegas berangkat menuju salah satu restoran yang cukup ternama di kota itu.

Ketika rombongan Nickholas dan yang lainnya memasuki kawasan restoran terlihat sangat jelas perlakuan istimewa dari pegawai restoran tersebut. Rupanya Nickholas sudah sangat terkenal di kota ini, ia di kenal sebagai salah satu pebisnis yang cukup berpengaruh di Swiss. Walau di balik Nickholas ada sosok yang lebih besar darinya yaitu seorang Djindra sebagai pemilik utama dari perusahaan yang dijalankan oleh Nickholas saat ini. akan tetapi Djindra tidak pernah memperlihatkan dirinya bahwa dialah bos yang sebenarnya pada semua orang.

Pada saat mereka semua berjalan menuju ke meja yang sudah di pesan oleh Simon asisten Nickholas sebelumnya. Tiba-tiba Djindra bertabrakan dengan seorang wanita yang cukup berpenampilan seksi dan memperlihatkan bahwa ia termasuk wanita yang berkelas. Entah wanita itu sengaja menabraknya atau tidak yang jelas saat ini, wanita itu tengah mematung melihat ke arah Djindra. Ia tak kunjung melepaskan tangannya yang sedang memeluk erat pada lengan Djindra agar tidak terjatuh saat mereka bertabrakan tadi.

Suara deheman dari Joenathan yang sengaja sedikit keraskan berhasil mebuyarkan lamunan wanita tersebut dan melepaskan pelukannya dari Djindra.

"ah maafkan saya tuan.. saya tidak sengaja. kalau boleh saya tahu siapakah nama tuan.."

*****

CINTA DAN BENCI || JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang