Hay semuanya...
Author mau ngucapin terima kasih atas saran dan kritiknya...
But guys...
Please give me a chance,, untuk mengembangkan cerita..Aku tau banyak yang gak sabar, yang kepengen cepat ke tahap romance.
Tapi kalau aku langsung kesana, aku takut gak nyambung.
Jadi tolong sabar sedikit, aku berusaha semaksimal aku untuk tidak mengecewakan atau membuat kalian bosan sama cerita ini.
So....
Happy Reading...
*
*
*
Hari Pertunangan
Hari ini adalah hari yang telah di tunggu-tunggu oleh keluarga Wiratama dan keluarga Wijaya. Hari dimana Djindra dan Aca akan terikat dalam suatu ikatan pertunangan. Kesibukan sudah sangat terlihat pada kedua nyonya besar pada tempat yang berbeda. Terlihat sangat jelas kedua nyonya besar dari kedua keluarga itu sangat bahagia dan antusias menyambut pertunangan kedua putra putri mereka.
Di kediaman keluarga Wijaya terlihat sedikit heboh karena mereka adalah pihak keluarga wanita. Walau semuanya sudah di siapkan oleh keluarga Djindra, akan tetapi ini merupakan pengalaman pertama bagi keluarga itu menerima lamaran dan pertunangan bagi anak gadisnya. Karena dua pengalaman sebelumnya mereka bertindak sebagai pihak keluarga pria.
Banyak saudara dari keluarga Alm ayah Setyo maupun bunda Nita sudah berdatangan sejak pagi. Mereka semua akan bersiap untuk berangkat menuju hotel Diamond, disana masing - masing telah disiapkan kamar oleh keluarga Djindra. Sedangkan acara pertunangan sendiri akan berlangsung pada malam hari. Seperti keinginan awal Djindra yang menginginkan pertunangan ini dilakukan secara tertutup, maka mereka hanya mengundang kerabat dan kolega terdekat saja.
"Mbak.. gimana rasanya deg - degan gak." tanya Sovia yang saat ini berada di kamar Aca.
"Ya deg - degan lah Sov.. Walau ini berawal dari sebuah perjodohan, tapi ini pengalaman pertama mbak. coba kamu jadi mbak, pasti juga deg - degan kan."
"Aku tidak akan merasakan itu dalam waktu dekat mbak, jadi masih lama buat aku. Sudahlah kenapa jadi membahas tentang aku yang tidak jelas begini."
"Hahaha... Siapa tau justru kamu yang akan menikah terlebih dahulu."
"Isshh.. oh ya mbak. Aku kemari karena bunda memintaku untuk memanggilmu, sepertinya keberangkatan kita ke hotel akan di majukan. Tapi untuk pastinya lebih baik mbak datangi saja bunda di ruang keluarga."
Aca yang mendengar itu pun segera keluar dari kamarnya dan disusul oleh Sovia dari belakang. Sesampainya di ruang keluarga ternyata kedua Abang, kakak ipar dan bundanya sudah menanti disana, sedangkan keluarga besar yang lain sebagian sudah berangkat menuju hotel.
"Apa bunda memanggilku, memangnya ada apa."
"Eoh.. sayang kemarilah, bunda ingin menanyakan sesuatu kepadamu." Aca pun segera duduk di samping sang bunda.
"Sayang coba kamu lihat, ini adalah beberapa barang yang akan kita berikan kepada pihak laki-laki. Apa menurutmu Djindra akan menyukainya, apa sudah sesuai dengan seleranya."
Aca pun melihat ke beberapa barang yang sudah tertata rapi dan di kemas cantik di atas meja. Di sana ada beberapa pasang pakaian kantor lengkap dengan dasi juga, ada juga dua buah jam tangan mewah yang bisa di tebak harganya tidaklah murah. Lalu juga sepatu kerja, dan entah kenapa tiba-tiba ada sebuah raket tenis dan perlengkapan golf disana. Aca sedikit merasa aneh dengan kedua benda itu, apakah itu juga harus di berikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DAN BENCI || JINSOO
RomanceTerdapat konten dewasa (21+) dan mengandung unsur kekerasan,, harap bijak dalam membaca. Dua orang dengan karakter berbeda,, latar belakang dunia yang berbeda pula. namun mereka di pertemukan dalam sebuah perjodohan. akankah mereka pasrah menjalani...