🪐 C&B 5

253 17 0
                                    

Di sebuah restoran yang mewah.. terdapat dua keluarga kecil yang berasal dari dua keluarga hebat dan terkenal di dunia bisnis. Dua laki-laki kepala keluarga yang sudah saling mengenal dan bersahabat dari masa-masa sekolah. Terlihat disana sudah tidak ada rasa kecanggungan lagi.

"Bagaimana kabar orang tua mu Djoen.. apa om dan tante sehat.." tanya Satria kepada sahabat lamanya itu.

"Ehmm... mereka sehat Sat.. ya namanya juga sudah jadi oma opa,, pasti penyakitnya tidak jauh-jauh dari faktor umur,, atau kalau tidak ya kelelahan bermain dengan cucunya.. kapan-kapan kalian sekeluarga mainlah ke rumah Sat.. mereka pasti senang.." ucap Djoena sambil menikmati makan malamnya.

"Apa perlu kita harus jalin kerjasama terlebih dahulu.. agar kalian mau berkunjung kerumah kami,, bagaimanapun aku banyak berhutang budi padamu Sat." tambah Djoena.

"Kau ini bilang apa Djoen.. kalian itu sudah aku anggap seperti keluarga sendiri. Apa membantu keluarga sendiri di anggap hutang budi. aku tidak pernah berfikir kesana, jadi jangan pernah berkata seperti itu lagi." ucap Satria yang tidak suka dengan perkataan sahabatnya itu.

"Yang di katakan mas Djoena benar mbak mas.. kami sangat banyak hutang budi terhadap kalian. apalagi terakhir kali mbak Fiona sudah menyelamatkan Djustin, mas Djoena sudah cerita semuanya. Terus terang saya bingung membalasnya harus bagaimana. Saya tidak bisa membayangkan Djustin akan jadi seperti apa kalau tidak ada mbak Fiona di sana." ucap Mytha menjelaskan, dia sangat bersyukur putranya bisa selamat dari penc*likan.

"Hmm .. sudahlah mbak itu kebetulan saja ada saya di sana. kalau keadaannya terbalik pasti mbak Mytha juga akan melakukan hal yang sama,, kalau itu terjadi pada Freya, ya kan.." jawab Fiona yang merasa semua yang dikatakan oleh Mytha itu sedikit berlebihan.

Mereka menikmati makan malam sambil bertukar cerita satu sama lainnya. sampai sebuah ide muncul di benak Djoena.

"Sat.. bukankah kau mempunyai dua adik..." tanya Djoena.

"Ehmm.. itu benar. Ada apa, apa kau ingin merekrut Shakti di perusahaan mu. Heh.. jangan macam-macam kau Djoen. kau tau aku sangat membutuhkannya untuk membantuku di perusahaan ayah. jangan pernah berharap. aku tidak akan membiarkan itu terjadi. kita memang bersahabat, tapi soal perusahaan kita tetap pesaing bisnis. kau mengerti Djoen." jawab satria dengan tegas.

"Aiiisshhh.. kau ini bicara apa sih Sat. bisnis saja yang ada dipikiran mu itu. pantas saja kau dulu menunda menikah, dan membuat Fiona harus menunggumu, fikiranmu itu selalu di penuhi dengan bisnis saja. Aku membicarakan adik perempuanmu, adikmu yang paling kecil. Bukankah kau dulu mempunyai dua adik, satu laki-laki dan satu perempuan." saut Djoena dengan kesal.

"Maksudmu Aca.. ada apa dengannya, kenapa kau bertanya tentang Aca." tanya Satria yang sedikit heran, kenapa Djoena menanyakan adik perempuannya. sesuatu yang sangat jarang dilakukan oleh sahabatnya itu.

"Ehmm.. apa dia sudah menikah Sat. Begini sebelumnya kau jangan tersinggung ya. Aku bermaksud ingin menjodohkan adikmu dengan adikku. bagaimana.. kau tidak perlu khawatir,, adikku itu bertanggung jawab dan sangat sayang pada keluarga,, ya walaupun agak sedikit nakal.." ucap Djoena menjelaskan niatnya.

"Sayang.. aku rasa Djin tidak akan mau. dia pasti akan menolak ide kamu ini." saut Mytha saat mendengar ide dari suaminya.

"Benar mas Djoena.. Aca juga pasti tidak akan setuju, ya kan sayang.." tanya Fiona kepada sang suami Satria.

"Dengar dulu sayang.. apa salahnya dengan ideku, bukan kah itu akan baik untuk Djindra dan adiknya Satria. Kita sekeluarga sudah saling mengenal satu sama lain jadi tidak ada yang salah kan untuk di coba." ucap Djoena menenangkan istrinya.

Tapi bagi ke dua wanita yang berstatus sebagai istri dan sekaligus kakak ipar dari kedua keluarga tersebut nampak masih tidak setuju. Bukannya apa - apa tapi mereka mengenal dengan baik ke dua adik ipar mereka, pasti tidak akan mau dengan ide perjodohan ini.

Mendengar usul dari sahabatnya dan pendapat istrinya,, satria berfikir juga ide ini tidak akan berhasil. Mengingat Aca adiknya itu juga sudah berulang kali di jodohkan oleh sang bunda tapi selalu saja menolak. Sebenarnya Satria juga khawatir terhadap keselamatan adiknya itu. Mengingat Satria dan Shakti sudah berkeluarga,, mereka sudah tidak bisa leluasa untuk menjaga adik kecilnya itu. Ada keluarga masing-masing yang harus mereka jaga.

"Bagaimana Sat.. apa kau setuju dengan ide ku ini. Kau tidak perlu khawatir tentang adikmu,, aku yang menjamin kalau adikmu akan aman bersama adikku." ucap Djoena meyakinkan, ia tau betul apa yang sedang di khawatirkan oleh sahabatnya itu.

"Aku rasa ini akan sulit terwujud Djoen.. adikku itu sangat tidak suka kalau di jodohkan. Bunda bahkan sudah berulang kali mengenalkan anak teman - temannya,, tapi selalu berujung gagal." jawab Satria yang sedikit pesimis dengan tawaran Djoena.

"Coba kau bicarakan dulu dengan bunda Sat.. kita ini sudah saling mengenal keluarga masing-masing,, jadi aku rasa tidak akan sulit. Aku juga akan mencoba membicarakan ini pada papi dan mami. mereka pasti akan senang, jadi aku mohon cobalah dulu Sat." ucap Djoena mencoba meyakinkan sekali lagi.

Benar kata Djoena, Satria akan coba membicarakan ini pada bundanya terlebih dahulu. Kalau di fikir lebih jauh lagi, ada untungnya juga menjodohkan adiknya dengan adik sahabatnya itu. Sedikit banyak dia cukup mengenal siapa Djindra,, jika pernikahan ini terjadi dia akan lebih leluasa untuk mengawasi adik perempuannya itu,, di bandingkan adiknya harus menikah dengan orang lain.

***

Di saat yang bersamaan di sebuah restoran cepat saji,, Aca sedang mengantri untuk memesan makan malamnya. Malam ini dia pulang sedikit terlambat jadi dia tidak bisa makan malam di rumah. Saat Aca tengah memikirkan menu apa yang akan dia pesan nanti,, tiba-tiba saja antriannya di serobot oleh seorang laki-laki berbadan tegap dengan pakaian casual.

Tentu saja Aca tidak terima dengan tindakan orang itu,, sudah mencoba untuk protes tapi sepertinya laki-laki itu sedang memakai headset di telinganya,, jadi sudah pasti protes yang di layangkan Aca sedari tadi tidak di dengarnya. Aca pun cuma bisa mengelus dada sambil terus berucap 'sabar ca.. orang sabar banyak yang sayang'.

"Bolehkah saya ikut memesan bersama anda??" ucap sesorang di belakang.

"maaf maksud anda apa ya" tanya Aca.

"maaf begini nona, saya sedang terburu-buru ingin ke toilet, kalau saya pergi ke toilet sekarang nanti saya harus mengulangi antrian lagi dari belakang, dan itu akan memakan waktu yang lebih lama lagi, jadi apa boleh saya menggabungkan pesanan saya dengan punya nona, saya janji akan segera kembali secepat mungkin." ucap pria itu meyakinkan.

Aca pun nampak berfikir sejenak, sebenarnya ia juga kasihan kepada orang tersebut, melihat antrian di belakang mereka yang semakin panjang. Akhirnya Aca pun memutuskan untuk membantu laki-laki tersebut dengan menggabungkan pesanan mereka.

Tidak lama Aca sudah mendapatkan apa yang dia pesan termasuk pesanan pria tadi,, tadinya Aca ingin memakannya disana akan tetapi mengingat kejadian tadi ia jadi tidak berselera lagi. setelah cukup menunggu beberapa menit, pria yang meminta bantuannya tadi pun datang menghampirinya.

"Wah terima kasih nona sudah membantu saya,, sekali lagi terima kasih dan maaf sudah membuat anda repot."

Karena sudah merasa lelah, setelah menyerahkan pesanan laki-laki tersebut dan menerima uang untuk pembayaran pesanan tadi. Aca pun berpamitan kepada laki-laki tersebut. Karena Aca tidak jadi makan di tempat, dan memutuskan untuk membawa pulang pesanannya, sedangkan laki-laki tersebut pesanannya di makan di tempat. Mereka pun akhirnya berpisah.

'wanita yang cantik dan menarik..' gumam laki-laki tersebut dalam hati.

Pada saat ia berjalan ke parkiran menuju mobilnya,, ia mendapati sesuatu yang semakin menguji kesabarannya. Mobilnya tengah di tabrak oleh seseorang. Aca yang tidak terima langsung mendatangi mobil yang tengah menabrak mobilnya.

'tok .. tok .. tok ..'

"Hei tuan.. tolong keluar dari mobil.. cepatlah.." ucap Aca dengan kesal.

Sang pemilik mobil yang menabrak mobilnya pun akhirnya turun menemuinya.

"ternyata kamu lagi.." ucap Aca kesal.

*******

CINTA DAN BENCI || JINSOOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang