Author POV
Lisa sibuk mengirim pesan dan menelpon Jennie beberapa saat lalu namun tidak berhasil. Ia berdiri di depan pintu apartemen Jennie sambil membawa tas belanjaan yang diminta Jennie karena ia berharap mereka bisa makan malam bersama.
Tetapi Jennie belum membalas pesannya sejak pukul lima sore dan ponsel Jennie tidak aktif.
Hal itu membuatnya sangat cemas bahwa sesuatu mungkin terjadi pada Jennie. Lisa ingin mengingkari janjinya sendiri untuk tidak mengorek informasi pribadi je nie karena kekhawatiran nya.
"Jennie... Kamu di mana?"
Lisa terus menatap pintu apartemen dengan tas belanjaan ditangan kanan nya, dan ponselnya terus ia gunakan untuk menelepon Jennie.
"Jika sesuatu terjadi pada Jennie... Maka..." Lisa mulai membayangkan jika ada yang berani menyakiti Jennie. Dia biasanya orang yang acuh tak acuh terhadap orang lain, kecuali orang tua nya. Meskipun, orang tuanya tampak tidak membutuhkan perlindungannya hampir sepanjang waktu.
Namun Jennie bukanlah 'orang lain'. Jennie adalah seseorang yang ia anggap sebagai bagian penting dalam hidupnya. Setidaknya untuk saat ini, Jennie adalah orang yang mengisi kekosongan di hatinya.
Lisa cukup yakin bahwa tidak ada kejahatan besar yang terjadi di sekitar sini.
Kenapa? Karena Lisa sudah memberitahu pihak kepolisian untuk memastikan tidak ada penjahat dengan catatan kejahatan tinggi berkeliaran di sekitar sini, untuk berjaga-jaga demi memastikan Jennie aman.
Namun, orang-orang dengan kejahatan ringan masih diperbolehkan berkeliaran, termasuk mereka yang melakukan kerusuhan kecil.
Lisa membayangkan jika ada yang berani mendekati Jennie, atau mungkin ada berandalan yang berani catcalling Jennie-nya...
"Akan kupotong lidah nya dan kujahit bibirnya, karena berani menggoda Jennie-ku.."
Jika ada yang berani menyentuh tubuh Jennie-nya..
"Aku akan memastikan untuk memotong tangan mereka dan membiarkan anjing liar memakan tangan mereka yang terpotong.."
Jika ada yang berani mencium Jennie-nya..
"Akan ku pastikan mereka akan menyesal seumur hidup. Akan ku pastikan untuk memukuli mereka, memotong-motong mereka hingga hampir tak bernyawa, lalu memberikan tubuh mereka pada babi. Akan ku pastikan keluarga mereka juga melihat ini dan-"
"Eh? Lili, kenapa kamu di sini?"
Lisa menoleh ke kiri, tempat sumber suara itu berasal. Ia melihat Jennie, masih mengenakan pakaian kerja nya, berjalan ke arahnya.
"JENNIEEEEE UNNIEEEEE!" Lisa menjatuhkan ponsel dan tas belanjaan nya lalu berlari ke arah Jennie. Lisa memeluk erat Jennie dan mendengus "huhuhu... Unnie.. aku benar-benar mengira sesuatu terjadi padamu.."
"Ada apa Lili?" Jennie sedikit tidak nyaman dipeluk Lisa saat mereka berada di luar ruangan. Ia takut ada yang melihat mereka.
Dia mencoba mendorong Lisa terlebih dahulu, tetapi Lisa semakin mempererat pelukannya, "o-okayy, Lili, aku di sini. Kamu bisa melepaskan pelukan mu sekarang."
"Tidak akan! Huhuhu.. Jennie unnie, kukira kamu sudah pergi selamanya..." Lisa terus merengek seperti bayi di depan Jennie, yang membuat nya merasa seperti sedang memeluk anak kecil malang yang ketakutan dan mencoba meringkuk dalam pelukan nya.
Itulah yang ada di pikiran Jennie pada awalnya, namun saat Lisa mencoba menekan wajahnya ke dada nya, Jennie memukul kepala Lisa dengan tangan nya, "apa yang kamu lakukan?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
FanficJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...