Jennie POV
Tapi apa yang kulihat... Lisa mencium wanita lain.
Aku tercengang ketika melihat bibir Lisa menempel di bibir wanita itu. Wanita yang pernah kutemui sekali dan mengancam seisi kantor karena tingkahnya yang sombong dan gila. Wanita itu melingkarkan tangannya di leher Lisa dan mendorong kepala Lisa ke arahnya, memperdalam ciuman.
Dia melirik ke arah ku, yang berdiri dalam diam dan menyeringai.
"Oh? Apakah ini pengiring pengantin yang kamu bicarakan? Dia berlumuran lumpur dan berkeringat. Kurasa aku tidak ingin dia menjadi pengiring pengantin ku," kata gadis sombong itu.
Aku menggigit bibir saat dia membuka mulutnya. Aku tahu itu tidak akan menyenangkan untuk didengar.
Lisa masih tertegun bodoh, tetapi ketika dia mengarahkan matanya ke arah ku, wajahnya langsung memucat, seperti seorang istri yang tertangkap basah tengah berselingkuh.
Aku merasakan sengatan tajam di hatiku. Aku sangat terkejut sampai-sampai aku tidak bisa berkata-kata. Aku menatap Lisa, menuntut penjelasan, karena untuk beberapa alasan, aku sangat berharap Lisa akan berdiri sendiri, menunggu ku tiba lalu dia mengungkapkan bahwa dia adalah PeuPeu, dan aku adalah Batman-J-nya.
Ternyata, wanita itu adalah Diana. Dialah yang mencium Lisa pada akhirnya.
Aku merasa air mataku menggenang di pelupuk mataku, tetapi aku tidak ingin menangis, setidaknya tidak di depan Lisa.
"J-Jennie, ini bukan-"
"MANOBAN, YOU FUCKING I HATE YOU!" Aku melemparkan buket bunga Daisy ke wajahnya dan membalikkan badan. Aku pergi secepat mungkin.
"JENNIE!!"
Aku berlari secepat mungkin melewati tanah berlumpur. Aku bisa mendengar Lisa mengejarku dari belakang, dan ketika dia mendekati ku. Aku segera memanjat pohon di depan ku. Aku melompat dari satu pohon ke pohon lainnya, masuk lebih dalam ke hutan dan bukannya ke jalan raya, sesuai dengan namaku sebagai Gadis Tarzan.
"TIDAK, JENNIE!!" Aku bisa mendengar dia menangis, memanggil ku berulang kali, tapi aku terus melompat dari satu pohon ke pohon lain sampai dia tidak bisa mengejar.
Aku melompat secepat yang aku bisa, tidak ingin dia mengejar ku. Ketika aku menoleh ke belakang, aku tidak melihat tanda-tanda dia lagi. Namun, saat aku hendak melompat lagi, dahan yang aku pijak ternyata basah membuatnya licin. Aku terpeleset dan jatuh dari dahan.
"AAAAAH !!"
Setelah melesat, aku bisa merasakan tubuhku berlumuran lumpur. Ternyata aku terjatuh di genangan berlumpur.
"Ugh, kemampuan melompat dari pohonku sudah tidak bisa digunakan lagi..." Aku mengeluh.
Aku melihat ke tanganku dan mendapati tangan ku penuh dengan lumpur, tanpa sengaja merusak gaun ungu muda ku. Aku bangkit dari genangan lumpur dan melihat sekeliling, mencoba mengidentifikasi lokasiku saat ini. Karena yang aku lakukan hanyalah masuk lebih dalam ke dalam hutan.
"Oke, aku bisa," kata ku. Aku cukup berpengalaman keluar masuk hutan saat masih kecil karena aku membantu appa berburu babi hutan jika kami kehabisan makanan atau mencari jamur di dalam hutan.
Aku berjalan, mengikuti naluri ku. Aku kehilangan sepatu hak tinggi ku, jadi aku berjalan tanpa alas kaki, mengikuti jejak di hutan yang dalam. Beruntung saat itu masih siang, jadi matahari cukup menjadi penunjuk jalan.
Entah mengapa, aku tidak ingin menangis lagi setelah lompatan Tarzan yang dramatis saat melewati pepohonan. Aku juga tidak berminat untuk meneteskan air mata. Aku adalah wanita yang kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
FanfictionJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...