chapter 42

832 128 78
                                    

Author POV

Jennie bangun lebih awal daripada Lisa karena ia terbiasa bangun pagi untuk mempersiapkan diri. Ia harus mengejar kereta, jadi ia tidak ingin membuang-buang waktu.

Jennie membuka pintu dan melihat Lisa sedang tidur nyenyak di sofa panjang dengan selimut, pemandangan itu membuat Jennie tersenyum. Jennie membuat ramen instan untuk dua orang karena mereka tidak punya banyak waktu. Dia kembali ke sofa dan menepuk pipi Lisa,

"Tukang tidur, bangun.. ayo bangun, kita harus bersiap untuk pergi ke stasiun kereta."

Lisa menggerutu sebentar. Ketika ia membuka matanya perlahan, ia melihat Jennie yang sedang tersenyum menatapnya, "wife, kenapa kamu bangun pagi-pagi sekali.."

Pipi Jennie memerah. Dia mengalihkan pandangannya dan berteriak, "angkat pantatmu! Kita akan terlambat jika tidak segera bersiap!"

"Apa-!" Lisa langsung membuka matanya. Ia bangkit lalu melihat Jennie pergi ke kamar mandi untuk mandi, namun Jennie berteriak dari dalam,

"Aku sudah menyiapkan ramen! Makanlah dulu, akan sulit untuk sarapan di kereta nanti!" Teriak Jennie.

Lisa menggerutu lagi. Sejujurnya dia tidak mengerti mengapa Jennie bangun sepagi ini. Dia memeriksa jam dan menyadari bahwa saat itu masih pukul empat pagi.



PUKUL EMPAT PAGI!!!



Bahkan ayam pun masih tidur pada jam segini. Hal ini aneh bagi seseorang seperti Lisa, yang terbiasa tidur sampai jam sembilan atau bahkan jam sepuluh pagi! Dia bahkan bisa tidur sepanjang hari jika dia terlalu lelah atau malas.

Yah, dia bukanlah orang yang paling rajin di dunia. Dia hanya tahu cara memainkan kartunya, jadi dia tidak perlu bekerja keras seperti ayahnya dan pekerjaan nya sebagai CEO.

"Serius? Aku akan mati jika menjadi CEO seperti dia. Ini bukan Wattpad dimana aku bisa menjadi CEO dan memiliki semua waktu luang di dunia. Aku akan mati karena terlalu banyak bekerja dan menghabiskan seluruh hidupku untuk bekerja." Pikir Lisa.

Dia ingin kembali ke sofa dan meringkuk di dalam selimut karena hari masih terlalu pagi baginya.

"Ugh, aku bisa saja membeli seluruh kereta untuk Jennie, jadi kita tidak perlu mengikuti jam-jam tidak masuk akal. Apa ini? Manusia macam apa yang bisa berfungsi ketika mereka bangun jam empat pagi!"

Lisa terus menggerutu dalam hati, tapi dia tidak berani menyuarakan keluhan nya. Ia hanya duduk dengan patuh di meja makan dan menyantap ramen instan nya.

Dia menunggu sampai Jennie selesai mandi dan kemudian berkata pada Lisa, "kamu pergilah mandi, jangan khawatir, ada air panas di dalam."

"Ne, unnie."





Lisa sudah menyiapkan perlengkapan mandinya. Saat ia memasuki kamar mandi, aroma sabun dan sampo yang manis membuatnya linglung sejenak.

Karena ini adalah aroma Jennie kesayangan nya

Lisa menggelengkan kepalanya, mencoba untuk fokus dan tidak terdengar seperti orang mesum. Namun ketika ia hendak mencuci muka di wastafel, dia melihat sebuah bra berenda berwarna merah muda tergantung di belakangnya.

"Wow, ukuran Jennie sangat besar. Apa itu D cup? Atau E cup?"

"Sepertinya nyaman di pegang..."

"Bolehkah aku menyentuh bra itu? Kelihatannya sangat lucu dan nyaman untuk dipegang.."

"Aku benar-benar ingin mengubur wajahku di antara itu...."

Pikiran cabul itu melintas di benak Lisa. Dia biasanya tidak cabul. Dia tidak akan pernah memikirkan hal seperti ini sebelumnya.

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang