chapter 10

1K 176 10
                                    

Jennie POV

Aku selesai mandi dan memeriksa aplikasi Rent A Girlfriend dan aku melihat ada balasan dari Lili

Oke, Unnie. Aku free untuk hari ini.

Sejujurnya, aku tidak berminat untuk melakukan kencan lagi dengan nya. Karena dia mengatakan bahwa kencan nya dengan ku tidak berkesan, dan dia bahkan tidak ingat wajah ku.

Aku hanya ingin bertemu dengan nya dan memberitahu nya apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan saat bertemu dengan orang tua ku.

Selain itu, aku juga perlu mengisi kembali kulkas ku karena seseorang memakan semuanya seperti truk sampah tanpa rasa malu, bahkan kue favorit ku yang aku simpan untuk diri ku sendiri ludes dia makan. Wanita rakus itu melahap habis isi kulkas ku.

Temani aku di Hypermart di jalan Sanli. Aku akan menemuimu di sana.

Aku mengenakan kemeja, jaket, dan celana jeans. Aku tidak peduli dengan riasan wajahku karena ini bukan kencan. Aku pergi ke luar rumah dengan penampilan seperti wanita pekerja yang lelah di akhir pekan, hanya berbelanja bahan makanan, lalu kembali ke apartemen nya untuk menonton komedi atau drama untuk menghabiskan akhir pekannya, yang mana itu merupakan kegiatan ku setiap minggu.

"damn, kalau dipikir-pikir lagi, hidup ku terdengar begitu suram dan menyedihkan." Aku menggunakan bus untuk pergi ke Jalan Sanli dan kemudian menunggu Lili datang karena dia hanya menjawab 'oke'

Aku mengirim pesan kepada Lili untuk memberitahukan lokasi ku,

Aku di depan Hypermart.

Karena Lili baru akan datang beberapa saat kemudian, aku menggulir galeri ponsel ku. Aku menyeringai ketika melihat foto-foto selfie yang aku ambil bersama Lili saat ia tertidur di dalam bioskop. Aku mengambil satu foto selfie di mana aku mendorong hidungnya ke atas sehingga dia terlihat seperti babi.

"Hihi, Babi Lili." Aku terkikik gembira.

Jujur saja, menghabiskan waktu bersama Lili benar-benar menyenangkan. Lili adalah orang yang sangat romantis. Aku bisa mengetahui hal itu dengan mudah. Cara dia tersipu malu karena gerakan sederhana saat aku mencubit pipinya dan tekadnya untuk mengejar kekasih masa kecilnya.

"Ah, kekasih masa kecilnya itu adalah wanita yang beruntung. Aku juga ingin memiliki seorang wanita yang mencintai ku dengan sepenuh hati." Aku menghela napas dan kembali merasa tertekan, mengingat bagaimana kehidupan cinta ku tidak seindah novel rom-
com.

"Mungkin suatu hari nanti, aku bisa menemukan seseorang yang spesial untuk ku."

Angin dingin membuatku menggigil, jadi aku menggosok-gosokkan kedua tangan ku agar tetap hangat. Akan lebih baik jika cinta yang ditakdirkan untukku datang sekarang dan membawakan ku semangkuk sup hangat atau setidaknya secangkir kopi.

"Jennie Unnie!"

Aku menoleh ke arah sumber suara. Mata ku tertuju pada seorang wanita yang sangat cantik yang datang mengenakan sweater merah muda dengan senyum cerah di wajahnya.

Semua orang di sekitar, memandangnya dan terpana oleh kecantikan Lili. Ia adalah seorang Asia-Kaukasia dengan wajah yang terpahat sempurna seperti model. Kakinya yang panjang dan bahunya yang lebar juga enak dipandang, yang menarik banyak perhatian.

Sweater merah mudanya juga membantu. Ini memberinya aura anggun yang memikat semua pria dan wanita. Dia membawa dua cangkir kopi, dan dia melangkah ke arah ku tanpa ragu-ragu, terlepas dari semua tatapan orang-orang di sana.

Dia tampaknya tidak merasa terganggu, tetapi aku malah merasa malu.

"Haish, kenapa kamu memakai baju merah muda?" Aku menegurnya, tetapi dia tampaknya tidak peduli dengan teguran ku dan menjawab,

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang