chapter 69

545 118 26
                                    

Jennie POV

Aku pergi ke kantor dan melakukan pekerjaan ku seperti biasa. Aku sudah menyelesaikan pekerjaan ku sebelumnya untuk menyortir banyak dokumen yang belum diberi nama, jadi aku tidak punya pekerjaan lain hari ini selain melanjutkan menyortir dokumen baru.

Bos Kwon sangat puas dengan pekerjaan ku, dia memuji ku atas pekerjaan ku yang cepat. Meskipun, aku merasa bahwa dia sangat takut dengan kemarahan Lisa jika dia berani memarahi ku.

Bos Kwon tiba-tiba berjalan ke arahku ketika aku sedang mengetik sebuah dokumen dan kemudian menawarkan, "Sekretaris Kim, apakah Anda membutuhkan sesuatu saat berada di sini? Kopi? Teh?"

Aku berhenti mengetik dan mengerutkan dahi pada Bos Kwon, "Bos... Anda adalah bos di sini, kenapa Anda menanyakan pertanyaan itu?"

"T-Tidak, ini hanya... Uh..."

"Biar saya tebak, Lalisa mengintimidasi Anda karena dia telah membeli perusahaan Anda, bukan?"

"J-Jadi, Kopi? Teh? Saya bisa membuatnya untuk Anda," kata Boss Kwon.

Aku menelepon Lisa saat istirahat makan siang, dan dia mengangkat telepon setelah beberapa kali bunyi bip, "Nggh... Nini?"

Aku mendengar dia menguap. Aku memutar bola mata dengan kesal, "Kita harus melakukan sesuatu tentang kebiasaan mu itu. Itu tidak sehat."

"Y-Ya.." Lisa tampak terlalu mengantuk untuk berbicara, jadi aku bertanya padanya. "Apa yang kamu lakukan pada Bos Jiyong? Kenapa dia tiba-tiba menjadi begitu lemah lembut, dia bahkan menawariku kopi! Apa kamu mengancamnya?"

"Oh, dan juga, di mana satpam tua yang ada di apartemen itu? Kenapa dia tidak ada di sana lagi?"

"Uhm... aku hanya memperingatkan Jiyong
untuk tidak memarahi mu, Nini," jawab Lisa.

"Dan tentang satpam itu, aku bilang padanya untuk menjaga mulutnya. Apapun yang dia katakan akan ada konsekuensinya."

"Apa kau membunuhnya?"

"A-Apa?! Tentu saja tidak. Apa kau pikir aku sekejam itu?"

"Ya!" Tapi aku hanya mengatakan nya dalam hati.

Lisa mulai bertingkah kekanak-kanakan lagi, "N-Nini berpikir bahwa Lili adalah wanita yang kejam dan jahat. Lili sedih.."

Hatiku goyah setiap kali aku mendengar Lisa mulai bertingkah manja lagi karena aku harus mengakui bahwa aku menyukai keimutan Lisa.

Padahal, berdasarkan apa yang dikatakan orang-orang, Lisa sebenarnya sangat kejam. Oh baiklah, itu bukan masalahku selama dia tidak menyakiti orang yang tidak bersalah.

"Baiklah, baiklah. Aku minta maaf karena telah menuduh mu. Aku tahu kau adalah seorang Lili."

Lisa tertawa senang seolah semua tangisan nya tadi hanyalah fatamorgana, "Nini..."

"Hm?"

"Ayo kita lakukan pemotretan prewedding kita besok pagi."

"Hah? Apa kamu sudah  menemukan fotografernya?"

"Ya, aku menculik—maksud ku, aku menyewa fotografer terbaik dari kantor Mommy di New York. Dia bisa memberikan kita foto-foto terbaik, aku jamin!"

"Hmm... di mana kita akan melakukan pemotretan nya?" Aku bertanya.

"Hehe, itu akan menjadi rahasia!"

Aku menghela nafas setiap kali Lisa merencanakan sesuatu. Karena aku tahu itu akan keluar dari dunia ini dan juga boros seperti biasanya.

Semua yang dia lakukan selalu terasa berlebihan bagiku, tetapi pada saat yang sama, aku senang bahwa dia begitu bersemangat tentang pernikahan kami.








RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang