Pada akhirnya, setelah riasan wajahnya hancur, Jennie memutuskan untuk membersihkan semua riasan nya, meninggalkannya dengan wajah polos dan kesal. Robin (Lalisa) tertawa kecil dan berkomentar pada Jennie yang kesal, "Kenapa kamu cemberut seperti itu? Kamu terlihat lebih fresh!"
"Berhentilah mengucapkan kata-kata manis! Jika kamu ingin tertawa, tertawa saja!" Jennie berteriak pada Lisa, yang sedang menikmati pemandangan lucu itu.
"Ck, apa kamu tahu berapa banyak waktu yang aku habiskan untuk merias wajahku?"
"Aku merasa kasihan, tapi kamu terlihat lebih baik seperti ini." kata Lisa dengan tulus.
Sebenarnya, dia tidak terlalu menyukai wanita yang memakai make up berlebih. Dia menghargai mereka karena telah meluangkan waktu untuk mempercantik diri, tentu saja, tetapi setiap kali dia melihat seorang wanita yang berdandan, dia langsung teringat pada Diana dan penampilan nya yang aneh serta ekspresi yang berlebihan untuk memikat Lisa.
Hal itu membuatnya merasa bukan manusia bagi Lisa.
"Hm...sejujurnya, aku suka Jennie Unnie yang seperti ini." Pikir Lisa. Ia merasa lebih dekat dengan Jennie setelah melihat wajahnya yang polos.
"Dan Jennie Unnie sangat cantik di mataku." Lisa dalam suasana hati yang lebih baik saat ini untuk melakukan kencan sewaan ini. Misinya hari ini bukanlah untuk melakukan kencan acak dengan seorang wanita yang baru saja dikenalnya.
Karena situasinya mengharuskan demikian, Lisa ingin menggunakan kencan sewaan ini untuk memastikan ibu nya yang sombong akhirnya berhenti menjodohkan nya dengan orang yang tidak dia kenal.
Lisa memegang tangan Jennie, yang membuat sang empunya tersentak, "K-Kenapa kamu memegang tanganku?"
"Huh, kita sedang berkencan. Menurutmu apa yang akan kita lakukan? Bergulat?"
Jennie tidak terbiasa memegang tangan seseorang. Dia tampak gelisah, tetapi karena ini adalah bagian dari layanan pacar sewaan, dia tidak ingin melewatkan apa pun.
"Apa ini bagian dari layanan pacar sewaan kalian? Kalian benar-benar tahu cara memikat wanita." gerutu Jennie, namun pada akhirnya, dia tetap menerima uluran tangan Lisa dan keluar dari KFC.
Hari itu cukup cerah, dan mereka tidak tahu harus pergi ke mana. Karena lisa yang memimpin, Jennie berpikir bahwa Lisa memiliki tempat kencan yang sempurna untuk mereka sebagai bagian dari protokol pacar sewaan nya. Tapi Lisa hanya berjalan ke taman terdekat dan duduk di bangku di bawah pohon magnolia.
Jennie mengerutkan kening, dia pikir seharusnya lebih dari ini, tapi sebelum dia membuka mulutnya, Lisa meletakkan telunjuknya di bibir Jennie dan kemudian mencondongkan badannya untuk berbisik, "Unnie, maukah kamu membantuku di sini? Bersikaplah seolah-olah kita adalah pasangan yang nyata. Lihatlah ke sebelah kirimu."
Jennie melirik ke kiri dan melihat seorang pria berpakaian kemeja kotak-kotak dan celana jins. Tidak ada yang salah sama sekali dengan penampilan nya. Karena itu Jennie bertanya dengan suara pelan, "Untuk apa?"
"Kita sedang diawasi oleh ibu ku. Unnie, aku butuh bantuan mu di sini." Lisa berbisik sambil melirik ke tempat lain. Dia melihat seorang wanita bersandar di pohon di dekat mereka dengan ponselnya. Dia ingat gadis ini yang terus mengikutinya. Ketika Lisa memergoki nya, gadis itu mengatakan bahwa ia diperintah oleh Nyonya Manoban, ibunya.
"Ada banyak mata-mata di sini." kata Lisa kepada Jennie.
Jennie merasa sedikit konyol. Apakah dia baru saja berpindah ke novel romcom dengan generasi kedua yang kaya raya atau bagaimana?
"Robin Manoban, apakah ini bagian dari layanan pacar sewaan mu atau apa?" Jennie berbisik di telinga Lisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
FanfictionJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...