Film berdurasi dua setengah jam itu berakhir, dan lampu bioskop kembali menyala. Jennie sangat menikmati film tersebut. Dia merasa puas karena dia baru saja makan banyak buah melon, popcorn, dan minum banyak minuman bersoda dan jus. Semuanya gratis! Inilah yang mereka sebut sebagai kehidupan yang indah. Jennie bersendawa saat dia menggunakan hand sanitizer dan tissue untuk mencuci tangannya.
"Lili, kamu tampaknya lebih berani dari yang aku kira! Kamu tidak berteriak di separuh film. Aku tidak mengerti kenapa kamu begitu histeris di satu jam pertama." Jennie berbicara dengan Lisa. Dia memeriksa tasnya untuk melihat apakah ada sesuatu yang ketinggalan sebelum mereka keluar.
Lalisa tidak menjawab pertanyaan Jennie. Jennie pikir Lalisa terlalu takut untuk bereaksi atau mungkin pingsan karena ketakutan yang luar biasa?
"Lili?" Jennie melirik ke arah Lalisa dan melihat wanita cantik itu memejamkan mata, tidur nyenyak dengan kepala yang disandarkan di bahunya.
"Jadi sedari tadi, aku menonton film sendirian." Jennie memutar bola matanya. Ia ingin membangunkan Lalisa, tetapi ketika ia melihat betapa tenangnya Lisa dalam tidurnya, seperti bayi yang sedang berpelukan dengan ibunya, ia pun mendapat ide.
Jennie mengeluarkan ponselnya dan kemudian membuka kamera depan. Dia mengambil beberapa foto selfie, dan salah satu foto selfie menunjukkan dia mencubit pipi Lisa. Setelah melakukan banyak swafoto, Lisa merasa bantal yang paling nyaman nya bergerak terlalu banyak. Ia membuka matanya dan mengedipkan mata beberapa kali, penuh kebingungan. Ada sebuah ponsel di depan wajahnya, dan Jennie mengambil foto selfie lainnya.
Lalisa menguap. Ia memejamkan matanya lagi, ingin merasakan kenyamanan karena ia selalu gelisah setiap hari. Dalam waktu kurang dari sepuluh detik, Lisa membuka matanya lagi dan segera menjauhkan diri dari Jennie. Ia terkejut sekaligus malu, "A-Apa aku baru saja tertidur di bahumu?"
"Hm?" Jennie dengan santai menggulir ponselnya dan tertawa ketika melihat beberapa foto.
"Ahahaha! Lihat ini, Lili!" Jennie menunjukkan foto Lalisa yang sedang tidur. Jennie mencubit hidung Lisa dan mengangkatnya sedikit untuk meniru hidung babi.
Wajah Lisa langsung memerah. Tidak ada yang berani melakukan hal seperti itu padanya kecuali Batman-J. Ini adalah sebuah penghinaan!
"Hapus itu!" Kata Lisa.
"Kenapa? Kamu sangat manis di sini." kata Jennie. Ia menggulir ponselnya dan memperlihatkan dirinya mencubit pipi Lisa.
Lisa mencoba merebut ponsel dari tangan Jennie, tetapi Jennie dengan cepat menghindar dan menjulurkan lidahnya. "Kamu terlihat atletis, tapi kamu bahkan tidak bisa merebut ponsel dari tangan seorang gadis yang sedang mabuk, hahaha!"
Tersulut emosi, Lisa mencoba merebut beberapa kali, namun Jennie dengan lihai menghindari tangan Lisa. Hingga mereka tidak menyadari bahwa mereka berada dalam posisi yang canggung saat Jennie berbaring di sofa panjang sambil menggoda Lisa, sementara wanita yang merasa malu itu berada di atasnya, masih berusaha untuk mendapatkan ponsel Jennie.
Tepat pada saat itu, seorang karyawan memasuki teater velvet, "excuse me, apakah Anda ingin memutar film lain?" Karyawan tersebut tertegun ketika dia melihat Bos nya, Lisa berada di atas teman kencannya. Posisi mereka memberitahunya bahwa dia sedang mengganggu adegan tak senonoh Bos nya.
Baik Jennie maupun Lisa melirik ke arah karyawan itu. Setelah mereka menyadari posisi mereka yang ambigu, keduanya saling mendorong dan menjauhkan diri.
"I-Ini tidak seperti yang kamu pikirkan—"
"MAAFKAN SAYA, SAYA AKAN LEBIH HATI-HATI LAIN KALI!" Karyawan tersebut buru-buru meninggalkan ruang teater lagi dan menutup pintu sesegera mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
Fiksi PenggemarJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...