Author POV
Setelah makan siang bersama, nyonya Kim berkata, "Jennie, kamu harus menunjukkan kamar tamu padanya. Jangan lupa tunjukkan di mana kamar mandinya. Eomma akan pergi ke desa sebelah untuk membeli bahan makanan untuk makan malam. Eomma akan memasak hotpot."
"Hotpot? Apa eomma punya cukup uang untuk membeli bahannya?" Jennie langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan sejumlah uang kepada ibunya, tapi nyonya Kim menolak.
"Tidak perlu, Rosé sudah mentransfer eomma kemarin. Dia bilang itu bonus dari kekasihnya, yang juga ternyata punya hobi yang sama dengan kalian berdua. Eomma tidak mengerti apa maksud dari hobimu yang aneh itu." Nyonya Kim memutar matanya.
Nyonya Kim meninggalkan Jennie dan Lisa. Ia keluar menggunakan sepeda tua kesayangannya. Sementara itu, tuan Kim hanya menatap Lisa dan berkata, "aku akan pergi menggembala sapi. Gadis kota mungkin tidak akan pernah mencoba melakukan nya, tapi kamu harus membantuku menggembala sapi dan domba. Jennie sering membantuku saat ia masih kecil."
"Benarkah?" Lisa tampak terkejut. "Jennie, kamu bisa menggembala sapi?"
"Tentu saja! Aku membantu semua hal di peternakan dan semua hal yang dilakukan appa." Kata Jennie dengan bangga.
"Aku menggembala sapi dan domba, memberi makan ayam dan babi. Pada dasarnya aku membantu semampuku." Imbuhnya.
Jennie sangat bangga saat mengatakan itu, seolah dia tidak malu melakukan pekerjaan peternak. Hal itu jarang terjadi, mengingat banyak orang tidak ingin dikaitkan dengan peternak desa yang miskin, terutama perempuan.
Karena terlihat tidak pantas
"Wow! Jennie sangat mengagumkan!" Mata Lisa berbinar penuh kekaguman pada Jennie. Ia sungguh-sungguh berpikir bahwa Jennie mengagumkan karena Jennie tampak seperti Batman J.
Kala itu, Batman J mengatakan bahwa dirinya disibukkan dengan banyak hal saat tidak bisa mengunjungi Peupeu. Biasanya dia akan menggembala sapi atau membantu ayahnya menjual ayam kepada tetua desa yang akan membawanya ke kota.
Sejujurnya, Lisa ingin mencoba menggembala sapi atau memberi makan babi, kehidupan yang sangat membosankan bagi seorang peternak desa. Karena peternakan nya di Swiss terlalu otomatis dan canggih, beberapa kegiatan seperti menggembala sapi kini dilakukan oleh robot.
Setelah tuan Kim pergi, Jennie menyeret Lisa ke kamar tamu, tempat dia akan tidur.
"Ini kamar mu untuk sementara." Jennie membuka pintu tua itu dan menunjukkan kamar yang sangat polos. Kamar itu di car putih, mungkin sudah bertahun-tahun lalu karena dindingnya sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penuaan. Tempat tidurnya hanya tempat tidur single biasa dengan seprai tua, dan ada cermin yang tergantung di dekat jendela.
Jennie sebenarnya merasa sedikit malu karenanya. Dia tidak malu dengan rumahnya, tapi dia merasa kasihan pada Lisa karena wanita ini kaya sejak lahir tapi sekarang dia terpaksa tidur di kamar yang kumuh seperti itu.
"Maaf, kelihatannya tidak mewah, hahaha.." Jennie tertawa canggung. "Jangan khawatir soal sprei. Sprei itu sudah di cuci sebelum kamu datang. Orangtuaku saja yang menolak membuang sesuatu yang masih bisa di pakai."
Lisa melihat sekeliling, ia tidak keberatan dengan ruangan ini. Meskipun ia tidak terbiasa, ruangan ini tetaplah pantas untuk tamu seperti dirinya.
Namun kemudian dia melihat beberapa poster lama dibalik pintu, "ah Jennie.. ada apa dengan poster lama itu?"
"Oh, itu poster lamaku. Kamar ini dulu adalah kamarku sebelum appa memperluas rumah." Jawab Jennie.
"Kalau kamu tidak suka, kurasa kamu bisa menggunakan kamar Rosie. Dia masih di kota, kamarnya selalu kosong."
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
FanfictionJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...