chapter 04

1.4K 188 23
                                    

Jennie POV

"Tunggu! Aku bukan anjingmu!!"

"Aku tidak mengatakan itu." Kataku sambil mengangkat bahu. Aku melihatnya lagi dari ujung kepala hingga ujung kaki dan menghela nafas, "kenapa kamu berpakaian berlebihan seperti ini? Aku menghargai keinginan mu untuk membuatku terkesan pada kencan pertama ini, tapi aku adalah wanita berusia dua puluh tujuh tahun. Yang kuinginkan hanyalah normal date."

Wanita ini sepertinya telah menemukan cara untuk melenturkan tubuhnya. Dia mengangkat dagu nya dan mengejek, "heh, berpakaian berlebihan? Aku tidak berpakaian berlebihan, itu hanya karena aku sangat cantik sehingga setiap pakaian yang aku kenakan akan terlihat sempurna di tubuhku."

Aku memutar mataku. Bukan nya aku menyangkal hal itu. Wanita ini memang memiliki wajah layaknya model. Tapi itu bukan sebuah alasan. "Aku tahu kamu ingin tampil mengesankan, tapi sungguh, aku wanita sederhana. Aku tidak butuh teman kencanku terlihat begitu mencolok dan menarik perhatian hanya karena dia terlalu cantik."

"Tunggu, apa itu sebuah pujian? Kurasa itu pujian dengan hinaan yang dilontarkan secara tidak langsung—atau hinaan dengan pujian secara tidak langsung?" Wanita itu bertanya dengan polos. Dia berpikir keras apakah dia harus menganggap nya sebagai pujian dan mengucapkan terima kasih atau balik menyerangku.

Aku tertawa kecil, "yahhh sepertinya dia sedikit bodoh. Aku yakin dia hanya memiliki wajah cantik untuk ditunjukkan." Pikirku.

"Kamu terlambat 30 menit. Apa kamu punya alasan kenapa kamu terlambat?" Tanyaku.

"Itu karena aku ada rapat penting, jadi aku harus menghadiri rapat dulu sebelum datang ke sini. Apa kamu tidak melihat bahwa aku wanita penting?" Wanita itu menjawab dengan arogan.

"Rapat penting apa?" Aku bercanda. "Kamu seorang CEO atau apa? Tidak apa-apa, nak, kamu masih muda. Aku tahu kamu punya mimpi untuk menjadi CEO penting di masa depan. Kamu harus bekerja keras, oke? Tidak perlu malu untuk memulai dari bawah."

"Aku tidak berbohong! Aku seorang miliarder!" Wanita itu berkata dengan bangga.

Mata ku kembali tertuju pada nya. Aku telah melihat begitu banyak wanita muda yang mencoba merasa penting dengan mengklaim hal seperti itu. Ini tidak jauh berbeda dengan gadis-gadis yang mengklaim bahwa mereka adalah pacar dari pria populer atau pria kaya.

Aku menyilangkan tangan dan bertanya, "Baiklah kalau begitu, katakan. Apa perusahaan mu, atau apakah kamu putri seorang miliarder?"

Wanita itu langsung terdiam. Ia tampak bingung apakah ia harus menjawab atau tidak, namun aku sudah menyimpulkan bahwa wanita ini hanya menggertak dan berpura-pura menjadi generasi kedua keluarga kaya raya agar terlihat keren.

Aku menepuk pundaknya dan mencoba membuatnya menerima kenyataan. "It's okay, it's okay. Aku tahu ini sulit, tapi kamu harus menerima bahwa kita hanyalah orang biasa yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup."

"Tapi aku—" wanita itu berhenti sejenak. Dia menggaruk-garuk kepalanya dengan bingung. Aku tertawa kecil melihat reaksinya dan memutuskan untuk membiarkan nya karena dia terlihat lucu. Namun, tetap saja tidak seimut dan secantik bodyguard cantik di luar sana. Aku harus mendapatkan nomor teleponnya nanti.

"Nah, sekarang, karena kamu sudah ada di sini, kita harus memperkenalkan diri. Karena aku telah menyewamu untuk satu hari penuh. Kita punya banyak waktu untuk berkencan." kataku.

Sejujurnya, aku ingin langsung saja dan memintanya untuk menjadi pacar pura-pura ku untuk bertemu orangtua ku Minggu depan. Tapi karena dia lebih manis dan lebih muda dari yang aku kira, aku akan menggunakan hak istimewa sebagai pacar sewaan ini sampai akhir hari!

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang