chapter 38

666 108 17
                                    

Jennie POV

Aku mengikuti Tuan Marco dan berjalan menuju pintu kantor. Wanita bernama Diana itu masih berdiri di depan pintu, dia jelas dalam suasana hati yang tidak baik, tetapi ketika dia melihat Tuan Marco, dia langsung membungkuk dengan sopan dan tersenyum,

"Selamat pagi, Uncle Marco. Saya sudah menunggu dari tadi. Aku benar-benar mengira uncle tidak akan datang," kata Diana. Nada suaranya terdengar manis, seperti seorang gadis yang lebih muda berbicara dengan pria yang lebih tua.

Hal ini sebenarnya membuatku sedikit takut karena membuatku curiga bahwa wanita ini sebenarnya adalah sugar baby Tuan Marco dan bukan pengagum lama Lisa.

Tuan Marco mengangguk dan membuka kunci pintu kantor dengan sebuah kartu, "masuklah."

Diana segera masuk sementara aku berjalan di belakangnya. Dia membanting pintu, membuat nya mengenai dahi ku, "ouch!"

Tuan Marco dan Diana menoleh pada saat yang bersamaan. Mereka melihatku menutupi dahi dan meringis kesakitan. Diana menutup mulutnya dengan dramatis dan bertanya, "Ah, kenapa kamu masih di sini? Bukankah kamu petugas lift? Atau kamu sebenarnya petugas kebersihan?"

"Bitch! Kamu pasti sengaja. Aku melihatmu melirikku!" umpatku dalam hati, tapi aku tidak mengatakan apa-apa karena Tuan Marco mengatakan bahwa wanita ini sangat disukai oleh Nyonya Evelynn, jadi aku harus menahan diri.

Aku memperbaiki ekspresiku dan menjawab dengan senyum yang dipaksakan, "Maaf, tapi saya sebenarnya adalah Sekretaris di sini. Mungkin Anda harus bertanya terlebih dahulu sebelum mengasumsikan sesuatu, Nona."

"Ah, maaf, karena dari penampilan mu terlihat seperti orang rendahan dan tidak berpendidikan. Jadi aku benar-benar tidak menyangka kamu adalah sekretaris uncle Marco," kata Diana pasif-agresif.

Aku mengepalkan tangan, tetapi dengan senyum yang dipaksakan aku menjawab, "Nona Diana jelas lebih berpendidikan daripada saya, tetapi saya tidak yakin bagaimana seorang wanita yang berpendidikan akan membanting pintu ke wajah orang lain dan tidak meminta maaf terlebih dahulu atas tindakannya? Apakah Anda kebetulan tidak pernah diajari sopan santun sebelumnya, Nona Berpendidikan?"

"PFFTT" Tuan Marco hampir tertawa terbahak-bahak setelah mendengar kata-kataku.

Diana memelototi ku sejenak, mungkin karena dia tidak menyangka aku akan menjawab seperti itu.

Pada akhirnya, dia hanya memalingkan wajahnya dan mengabaikan ku. Dia duduk di sofa sementara Tuan Marco sibuk menumpuk dokumen di atas meja. Aku membantu Tuan Marco memilah-milah dokumen tersebut karena dia harus menunjukkan beberapa dokumen penting kepada Tuan Jungkook.

Kami sibuk berdiskusi dalam keheningan hingga Diana tiba-tiba bertanya, "Uncle Marco, aku ke sini untuk sebuah permintaan."
"Tunggu sebentar, aku sedang sibuk dengan dokumen di sini. Aku ada rapat jam sepuluh,"

"Ah, meeting? Kalau begitu, apakah aku harus meminta aunty Evelynn untuk berbicara dengan mu? Dia bilang aku harus datang ke rumah uncle Marco karena PeuPeu-ku sedang berada di Korea sekarang. Mungkin aku bisa lebih sering bertemu dengan nya di sini, kan?" Tanya Diana.

"PeupPeu?!" Aku hampir bereaksi ketika Diana menyebutkan nama itu. Aku benar-benar berpikir bahwa dia sedang membicarakan Cutiepie PeuPeu untuk sesaat. Tapi kemudian, dia melanjutkan dengan...

"Kau tahu, Tuan Marco, PeuPeu.. yah, Lisa, sering mengatakan padaku bahwa dia mengunjungi kantormu dari waktu ke waktu."

Aku bernapas lega. Aku sungguh mengira bahwa dia berbicara tentang PeuPeu ku, tetapi ternyata dia hanya berbicara tentang Lisa dan nama Lisa yang tampak seperti nama yang menawan bagi orang lain.

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang