chapter 01

4.8K 267 46
                                    

Jennie POV

"Serius, menurut unnie ini ide yang bagus?" Adik perempuan ku, Rosé, bertanya di telepon.

"Ya, bahkan jika aku harus menyewa yang paling murah di antara semuanya! Unnie-mu akan berusia 27 tahun sebulan lagi. Aku butuh strategi baru daripada hanya mengatakan kepada appa dan eomma bahwa aku sibuk bekerja! Kalau begini, mereka akan berpikir bahwa aku anti romantis!" Aku berbicara sedikit keras di telepon sambil mengetikkan jadwal baru bos ku untuk minggu ini.

"Bukankah begitu? " Rosé bertanya dengan acuh tak acuh.

"Intinya aku akan mencari cara untuk meyakinkan appa dan eomma agar mereka menghentikan perjodohan mereka!" Aku bersikeras.

Rosé menghela napas di seberang telepon dan menjawab, "It's really up to you, Unnie. Ingatlah bahwa besok ada konvensi BL jika kamu ingin bergabung."

Aku berhenti mengetik saat mendengar 'BL', darahku bergejolak, dan aku merasa sangat gembira dan tersentak. "YAS! YASSS! Aku akan bergabung! Let's go!!!"

"Setidaknya, appa dan eomma tidak menyebutku lesbian hiperaktif." potong Rosé lalu menutup telepon.

"You bitc-" aku menghentikan umpatan ku ketika atasan ku tiba-tiba membuka pintu dan berdehem. Aku segera meletakkan ponselku dan berdiri. "S-sir, saya sedang mengerjakan jadwal Anda untuk minggu depan."

Atasan ku, tuan Marco Manoban, bertindak seolah-olah tidak ada yang terjadi. Dia meletakkan sesuatu di atas meja. "Ini coklat Belgia yang dibelikan istri ku untuk mu. Dia bilang kamu mungkin membutuhkan nya."

Aku mengerutkan keningku ketika melihat sebungkus cokelat yang tampak mahal di atas meja. "Terima kasih, Sir. Tapi saya heran mengapa Nyonya mengatakan bahwa saya membutuhkan ini..."

"Ah, itu..." Tuan Manoban tampak canggung. "Istriku ingat bahwa sebentar lagi kamu akan berulang tahun, 16 Januari, bukan? Kamu akan berusia 27 tahun pada saat itu, jadi dia mengatakan ini adalah hadiah ulang tahun mu."

"Ah, jadi untuk itu..." Pikir ku. Aku menerima cokelat itu dan sedikit menundukkan kepala.
"Tolong sampaikan rasa terima kasih saya untuk Nyonya. Ini adalah hadiah yang penuh arti."

Tuan Manoban mengangguk dengan canggung. Dia menghindari tatapan ku ketika aku mengikutinya ke lift pribadinya. Ketika akhirnya dia menekan tombol lift, Tuan Manoban akhirnya mengatakan alasan sebenarnya mengapa Nyonya Manoban memberi ku cokelat.

"Sebenarnya, istri ku mengatakan bahwa kamu mungkin akan segera menjadi perawan tua. Jadi, dia tidak ingin kamu merasa kesepian di perayaan ulang tahun mu. Maafkan aku, Sekretaris Kim, selamat tinggal."

Aku melongo ketika tuan Manoban mengatakan hal itu, dan pintu lift tertutup. Dia tidak membiarkan ku bereaksi terlebih dahulu. Aku melihat coklat Belgia itu dan melemparkan nya ke lantai.

"AKU BUKAN PERAWAN TUA, GODDAMN IT!" Aku berteriak sendirian di kantor.

Aku memelototi cokelat Belgia yang ada di lantai dan mengangkat tumit ku. Namun ketika aku melihat label harganya, aku menahan keinginan untuk menginjaknya dan mengambilnya dalam diam. Aku membersihkan coklat yang masih terbungkus itu dan memakan nya perlahan sambil menulis jadwal bos ku untuk 6 minggu ke depan.

Apa? Apa kamu pikir aku akan menyia-nyiakan sebatang cokelat seharga 800 dolar?

•••••

Setelah memeriksa jadwal minggu depan dan mengaturnya kembali untuk sementara waktu, aku meregangkan tubuh ku dan memeriksa jam. Mata ku langsung terbelalak saat melihat sekarang sudah pukul 9 malam.

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang