chapter 25

954 138 13
                                    

Author POV

Hanya butuh waktu dua jam hingga induk semang Jennie, Nyonya Lin, diseret oleh sang manajer untuk bertemu dengan Nona Manoban di paviliunnya.

Lisa sedang meminum kopi manisnya sambil melihat pemandangan kota dari jendela. Pemandangan nya agak polos dan jelek dibandingkan dengan paviliunnya yang lain, tapi itu sudah cukup. Dia tidak tinggal di sini karena dia menyukai tempat ini. Itu karena Jennie tinggal di sini, jadi dia harus mengikutinya kalau-kalau Jennie membutuhkan nya untuk sesuatu.

Lisa mendengar pintu didorong terbuka. Dia melirik dan melihat sang manajer menyeret seorang wanita paruh baya, mungkin berusia akhir empat puluhan hingga awal lima puluhan.

"Yaa! Kenapa kamu menyeret ku ke sini! Apa salah ku?" wanita itu terus mengomel, namun sang manajer sepertinya tidak mengindahkan protesnya. Dia lebih takut ditembak mati dan dibakar oleh mafia sadis yang menyembunyikan identitasnya sebagai pengusaha wanita.

Nyonya Lin terus berjuang sampai mereka berdiri di depan Lisa. "Sssh! Diam! Dengarkan dulu Nona Manoban!" sang manajer memperingatkan Nyonya Lin. Wanita paruh baya itu mendecakkan lidahnya dengan kesal.

Dia tidak mengerti mengapa manajer itu tiba-tiba memanggilnya dan menyeretnya ke sini. Tapi dia terus mengatakan bahwa iblis akan membunuhnya jika dia tidak segera memanggilnya.

Nyonya Lin menatap punggung Lisa dan berteriak, "Siapa kamu hah?! Apa kau tahu siapa aku? Aku Nyonya Lin! Suamiku adalah tuan tanah yang berkuasa di sini. Apa kamu tahu dengan siapa kamu bermain sekarang?!"

"Aku tidak peduli dengan hal itu." Lisa berbalik dan menatap Nyonya Lin dengan mata elangnya. Nyonya Lin tersentak kaget. Dia tidak tahu siapa wanita muda ini, tetapi pada saat yang sama, dia merasakan bahaya yang akan segera terjadi di depannya.

Dia melihat seorang wanita muda yang cantik, mungkin berusia sekitar dua puluhan. Dia tinggi dan memiliki bahu yang lebar. Dia tampak seperti campuran Asia-Kaukasia dan akan dianggap sebagai wanita cantik dengan fitur wajah yang indah.

Tapi Nyonya Lin merasakan bahaya aneh datang dari wanita muda ini, terutama ketika dia menatapnya dengan tatapan elang yang dalam dan gelap.

"Nona Manoban, saya telah membawa Nyonya Lin ke sini. Bolehkah saya pergi?" tanya sang manajer.

Lisa mengangguk dan sang manajer bergegas meninggalkan paviliun sesegera mungkin. Dia merasakan sesuatu yang sangat menakutkan dari wanita itu, seolah-olah semua orang tidak lebih dari seekor binatang baginya, terutama saat ini, ketika dia jelas-jelas dalam suasana hati yang buruk tanpa alasan yang jelas.

Lisa telah meminta salah satu bawahan nya untuk tidak ada beberapa jam sebelumnya
memeriksa sejarah antara penyewa apartemen Jennie dan Nyonya Lin. Ternyata, Nyonya Lin sering memaki-maki Jennie karena telat membayar. Terkadang, ia bahkan memukul Jennie dengan buku atau pulpen.

Hal itu mungkin tidak menyakiti hati Jennie, yang berkulit tebal, tetapi bagi Lisa, ia merasa telah dipermalukan oleh wanita paruh baya ini. Seperti yang pernah terjadi pada Batman-J, ketika seorang anak laki-laki melemparinya dengan kerikil dan mengejeknya sebagai gadis gorila tanpa alasan yang jelas. Lisa menjadi sangat marah dan ingin menyerang anak itu, tapi Batman-J menghentikan nya dan menyuruhnya untuk mengabaikan anak itu. Batman-J mengatakan kepadanya bahwa dia bereaksi berlebihan dan anak laki-laki itu hanya bermain-main. Tapi Lisa tidak bisa menerima seseorang memukul Batman-J.

Tapi bagaimana bisa Lisa tidak melakukan apa-apa setelah melihat Batman-J terluka? Karena dia tidak bisa melakukan apa-apa, takut Batman-J akan memarahinya. Lisa kecil hanya menggunakan metode yang paling tidak berperasaan sebagai nyonya muda dengan banyak uang.

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang