chapter 44

654 120 50
                                    

Jennie POV

"heh, itu yang kamu katakan. Carilah Wanita yang bisa mentolerir kekonyolan mu, kemalasanmu, dan ketidaksetiaan mu!" aku mengalihkan pandanganku dengan jijik sementara Lisa tampak terdiam mendengar ucapanku. aku tahu dia tidak menyukainya saat ini, mungkin karena aku tidak sengaja mengubah kejutan manis ini menjadi sebuah argument yang masam.

Tapi aku tidak bisa membiarkan diriku tenggelam lebih dalam lagi dalam perasaan ini. Sebaik apapun Lisa, dia tetaplah Wanita plin-plan yang tidak bisa memutuskan siapa yang ingin dia cintai. Jadi dia menjadi serakah dan mencintai keduanya.

Lisa ingin mengatakan sesuatu, lalu dia menutup mulutnya setelah aku menatapnya dengan tatapan tajam. Aku melihat masih ada krim di bibirnya setelah dia makan banyak kue, jadi aku mengambil tissue lagi untuk mengelapnya.

Lalu aku mengambil sebotol air mineral untuknya, "minumlah, kamu pasti haus sekali."

"u-unnie, apakah ini berarti kamu-"

"tidak, aku sedang tidak ingin bicara denganmu sekarang Lili."

"ugh.." Lisa bersandar di kursinya dan seluruh kejutan itupun mereda. Jujur saja, aku merasa bersalah karena lisa pasti sudah menyiapkan semuanya sejak kemarin. Aku baru saja merusak semuanya karena suasana hatiku.

"aku akan pindah ke tempat duduk lain saja." Kataku. Aku berdiri dan hendak pergi namun Lisa menarik pergelangan tanganku dengan tatapan memohon,

"unnie, jangan pergi. Aku sungguh tidak tahu harus berkata apa kepadamu. Aku tidak tahu apakah aku akan bertemu dengan kekasih masa kecilku, dan ya, aku mencintainya. Namun, itu tidak mengurangi cintaku padamu juga."

"kamu mengatakan bahwa kamu mencintai dua Wanita?! Lili, apa yang kamu katakan itu hanya omong kosong! Kau hanya mempermainkan hatiku saat ini. Hentikan sikapmu yang penuh cinta seolah kamu benar-benar menyukaiku. Jelas sekali kamu hanya memanfaatkanku sebagai tempat pelampiasan kesepianmu." Aku berteriak padanya.

"jika kekasih masa kecilmu itu akhirnya Kembali, aku jamin kamu akan pergi bersamanya kan?"

"tapi-" Lisa terdiam seakan-akan dia tidak tahu bagaimana membela diri dari tuduhanku.

"katakan padaku jika apa yang kukatakan salah Lili!" Lisa menundukkan kepalanya, tidak mampu menjawab pertanyaanku, itu sudah menjelaskan semuanya.

Setelah beberapa saat, Lisa akhirnya memberanikan diri untuk menjawab, "unnie.. aku sungguh mencintaimu dan kekasih masa kecilku secara setara. Terkadang aku berharap kalian berdua adalah orang yang sama karena cintaku kepada kalian berdua tidak terbagi. Aku tidak bisa meninggalkan yang satu demi yang lain."

"omong kosong! Lili, kamu benar-benar tidak masuk akal!" gertakku. Aku menarik tanganku dan menjauh darinya. Aku tidak ingin terus berada didekatnya, setidaknya untuk saat ini. Aku tidak ingin termakan oleh omongan manisnya.

Itu hanya kepura-puraan yang tidak akan pernah memberiku balasan apapun kecuali patah hati. Aku terlalu tua untuk patah hati saat ini.

"yahhh, aku sudah dua puluh tujuh tahun, aku tidak sanggup patah hati."

.

Author POV

Lisa memperhatikan punggung Jennie yang pindah ke gerbong berikutnya, meninggalkan nya sendirian di sana. Ia terdiam, terlalu terdiam karena Jennie tiba-tiba menegurnya dan mencegahnya memberikan jawaban manis yang akan menunda pertanyaan sebenarnya.

Ya, Lisa tidak tahu apa yang akan dilakukannya jika ia bertemu Jennie dan Batman J. Karena sejujurnya, ia mencintai keduanya secara setara. Bagitu setara hingga ia mengira mereka adalah orang yang sama.

RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang