Jennie POV
"Jennie, aku menginginkan mu.."
Aku terdiam sejenak setelah Alex mengaku seperti itu. Aku menatap matanya yang berbinar-binar. Aku tidak bisa membaca pikiran, tapi setidaknya, matanya yang sungguh-sungguh memberitahuku bahwa Alex serius tentang hal ini.
Alex Priest sebenarnya menginginkan ku, seorang wanita yang biasa-biasa saja, seorang wanita dari desa.
Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak bertanya kepadanya, "kenapa kamu menginginkan ku? Apa karena kamu berpikir aku hanya seorang wanita yang sederhana?"
"Sebagian karena kamu tidak bermasalah," jawab Alex. "Tapi itu hanya salah satu alasan, alasan utamanya adalah... karena auramu benar-benar bersinar sebagai orang yang ingin aku nikahi. Saat aku melihatmu, aku langsung tertarik, seperti magnet."
"Apakah kamu tahu bahwa aku sudah berhenti melihat orang lain setelah aku mengenalmu? Aku ingin menunjukkan padamu bahwa aku serius dengan hal ini, Jen. Dan aku akan menjadi orang yang paling beruntung di dunia ini karena bisa menikah denganmu..." Lanjutnya.
Aku menghela napas, mengetahui bahwa aku harus mematahkan hati seorang wanita seperti ini. Tapi semua ini terjadi begitu tiba-tiba bagiku. Aku sudah melajang selama dua puluh tujuh tahun. Dan kemudian, aku tiba-tiba bertemu dengan kekasih masa kecilku yang berjanji untuk menikahiku sesegera mungkin.
Dan ini... seorang playgirl kaya raya tiba-tiba saja mengubah sikapnya supaya dia bisa menunjukkan keseriusannya untuk menikahi ku.
Semuanya begitu tiba-tiba, aku benar-benar berpikir bahwa aku telah berubah menjadi karakter wattpad.
Aku tidak bisa berkata apa-apa, tetapi pada saat yang sama, bahkan dengan kata-kata manis yang dilontarkan kepada ku, itu tidak akan mengubah pikiran ku. Karena aku tidak ingin berkencan atau menikah dengan seseorang yang tidak aku cintai. Mungkin aku bisa mengimbanginya dengan mengatakan bahwa cinta akan datang seiring berjalannya waktu, dan yang terpenting adalah uang.
Aku tidak akan mengatakan itu salah. Tetapi pada saat yang sama, aku juga ingin memiliki kekasihku sendiri. Wanita yang ingin aku lihat setiap pagi saat bangun tidur.
Dan wanita itu bukan Alex.
Itu adalah Lisa, si cengeng, yang begitu ekstra dalam menunjukkan ketertarikan dan cintanya, namun begitu menyenangkan di mata ku.
Aku memejamkan mata sejenak, mencoba menemukan kalimat yang tepat untuk menolak Alex, lalu menarik tanganku darinya. Aku tidak ingin menjadi gadis yang membingungkan siapa pun demi hiburanku. Aku sudah terlalu tua untuk itu.
Dan aku bukanlah seorang perayu. Aku hanya menginginkan cinta yang sederhana dari seseorang yang juga mencintai ku.
Alex terlihat bingung ketika aku menarik tanganku, "Alex, aku menghargai ketertarikan mu padaku. Tapi aku benar-benar memiliki seseorang yang aku cintai, dan aku akan menikahinya sesegera mungkin."
"Aku tidak bisa bersamamu, tapi aku berharap kamu akan menemukan seseorang yang mencintaimu. Tapi orang itu bukan aku, tolong hargai pilihanku..."
Aku bangkit, meletakkan uang di atas meja, lalu menundukkan kepala, "aku akan membayar makanan ku sendiri. Terima kasih atas bantuan mu, Alex. Aku akan pergi sekarang."
Alex masih tertegun sampai aku membalikkan badan, berniat untuk pergi dari sana.
Alex meraih tanganku dan berkata, "aku akan mengantarmu pulang."
Aku menoleh dan mengerutkan kening, "Tidak perlu. Aku bisa pulang sendiri."
"Setidaknya biarkan aku melakukan ini untuk terakhir kalinya karena kamu telah menolak ku," kata Alex lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RENT A GIRLFRIEND - JENLISA [GxG]✓
FanfictionJennie Kim adalah seorang wanita pekerja berusia 27 tahun yang sibuk dengan dua hal, karir dan BL! Dia terlalu sibuk bekerja sebagai sekretaris dan mengagumi pria tampan di manhwa bl, hingga dia tidak perlu repot-repot mencari pasangan. Dia telah me...