🌸🌸🌸
"aku pulang." Salam Yui saat masuk rumah
"okaeri." Balas Karin dari dalam rumah
"permisi."
"Hono?..."
"Karin, kamu gapapa kan? Masih sakit? Bisa jalan kan?..." tanya Hono panik
"gapapa, aku masih bisa jalan kok."
"yang bener? Masih sakit nggak? Mau aku bawain sesuatu?..."
"nggak perlu, sudah nggak sakit, lagian besok libur juga, jadi bisa tambah waktu istirahat."
Karena tidak ingin mengganggu, Yui langsung naik ke kamar dan membiarkan Hono dan Karin saja yang mengobrol.
Tapi bukannya tidak sadar kalau Karin sempat menoleh ke arahnya saat dia naik ke kamarnya, Yui hanya ingin membuat fokus karin lebih ke Hono daripada dia saat ini dan kalau bisa dia ingin seterusnya seperti itu.
Bukan berarti Yui pasrah tidak bisa dekat dengan Karin, hanya saja dia ingin Karin menyadari perasaan Hono padanya dan juga perasaan Yui yang ingin dekat dengannya tapi hanya sebatas saudari.
"Haah.." hela nafas Yui setelah merebahkan tubuhnya di kasur
"tidur bentar lah." Gumam Yui lalu menutup matanya dan mulai terlelap
Sementara itu, Karin yang masih bersama Hono di ruang tengah terlihat santai mengobrol walau Karin lebih sering jadi pendengar seperti biasa, dan Hono yang dengan semangat menceritakan segala sesuatu yang terjadi hari ini di sekolah.
"beneran?..." tanya Karin
"bener Rin, sampai-sampai di panggil ke ruang BK cuma perkara debat ayam sama telur."
"kok bisa sampai ke ruang BK perkara debat begitu."
"aku nggak tahu detailnya juga sih bagaimana awal mulanya, cuma dari yang aku denger sih kayak begitu."
"kok hari ini di sekolah muridnya pada random semua kelakuannya sih."
"aku juga bingung."
"bentar ya, aku mau ambilin kamu minum sama cemilan, aku kelupaan saking fokus dengerin kamu cerita."
"ga usah, aku juga sudah mau pamit pulang, keburu gelap."
"maaf ya nggak ngejamu kamu dengan baik."
"gapapa, bisa ketemu kamu saja sudah seneng."
"apaan sih."
"hehehe, oh iya aku juga mau pamit ke Yui-senpai."
"kamar kakak ada di atas sebelah kamarku, ayo aku anterin."
"biar aku sendiri saja, kamu jangan keseringan naik turun tangga dulu, nanti cederanya lama sembuh."
"tahu darimana kamu bakal lama sembuh."
"Rin, aku anggota ekskul voli, sudah sering cedera, jadi aku paham yang kayak gini."
"terus kenapa tadi kamu nanyanya heboh banget kayak aku patah tulang saja."
"aku kan khawatir sama kamu."
"makasih." Ucap Karin tulus dengan senyum
Siapa yang tidak tersipu melihat orang yang dia suka tersenyum seperti itu padanya. Hilang sudah rasa lelah hari ini.
"ya-yaudah aku mau pamitan dulu." Ucap Hono langsung berbalik berusaha menyembunyikan wajahnya yang mulai memerah dan berjalan hingga ke depan kamar Yui
KAMU SEDANG MEMBACA
Nidome no 8251
FanfictionKalau aku bukan jodoh mu, setidaknya biarkan aku terus berada di dekatmu.