🌸🌸🌸
"kak."
"hm?.."
"kemarin kemana nggak langsung pulang?..."
"jalan-jalan."
"kok aku nggak diajak?..."
Ini Karin yang memang ada dimasa-masa rasa ingin tahunya yang tinggi atau memang dia cuma kepo dengan urusan Yui, dari awal Yui pulang kemarin ditanyainya terus dengan pertanyaan yang sama bahkan sampai mau tidurpun ditanyai.
Yui tentu saja menjawab semua pertanyaan yang diajukan Karin dengan jawaban yang sama pula. Tapi lama-lama kalau ditanyai berulang dengan pertanyaan yang sama, Yui juga bisa bosan.
"kamu kenapa sih nanya gitu mulu dari kemarin, nggak bosan?..."
"nggak."
"kakak kan udah jelasin Rin, kamu masih kurang puas dibagian mananya?..."
"kakak nggak ngejelasin semuanya."
"udah dek, dari awal kakak ngomong sama Hono juga kamu tau kan."
Bukannya puas, Karin justru makin kelihatan cemberutnya.
Makin bingunglah Yui dibuatnya, perasaan dia sudah menjelaskan semuanya ke Karin dari awal sampai akhir bahkan soal coklat yang dia bawa di paperbag itu, apa mungkin ada hal lain yang lupa dia ceritakan.
"au ah." Ucap Karin langsung pergi meninggalkan Yui
"lah dia merajuk, salah gue apa sih." Ucap Yui frustasi
"adek lu kenapa tuh?..." tanya Manaka yang menghampiri Yui
"merajuk." Jawab Yui
"karena?..."
"nggak tau, tiba-tiba merajuk gitu anaknya."
"orang merajuk tuh nggak ada yang tiba-tiba pon, pasti ada penyebabnya."
"iya sih, tapi gue nggak tau dia merajuk kenapa."
"kayaknya ini deh yang buat lu nge jomblo lama, tuna peka."
"gue jomblo emang karena belum ada yang pas di hati gue aja."
"lu terlalu pemilih sih pon."
"gue cuma nggak mau jadiin rasa cinta sebagai mainan, pacaran sama orang ini terus pindah ke yang lain lagi dengan alasan putus karena sudah nggak cocok."
"ribet lu pon, rasa cinta tuh anugrah yang maa kuasa, lu harus nerima dengan lapang dada."
"gue juga bakal nerima dengan sepenuh hati kalau rasa cinta itu datang ke gue, tapi sampai sekarang rasa cinta yang tuhan titipin ke gue itu tidak pernah berlabuh ke tempatnya."
"kalau gitu berlayarlah lagi sampai lu nemuin dimana cinta lu bisa berlabuh."
"ya ini gue lagi nyari, lagian lu ngapain jadiin gue kelinci percobaan lu ngucapin kata-kata sok puitis gitu."
"hehehe, gue mau nembak Neru lagi."
"nggak usah pakai kalimat-kalimat puitis kek gue, pasti bakal di tolak."
"emang iya?..."
"dulu lu nembak Neru kek mana?..."
"gue langsung ngomong aja ke dia."
"ya udah sekarang juga gitu, Neru nggak suka orang yang terlalu bertele-tele nyampein tujuannya, kalau suka bilang suka, kalau nggak suka ya bilang nggak suka."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nidome no 8251
Fiksi PenggemarKalau aku bukan jodoh mu, setidaknya biarkan aku terus berada di dekatmu.