Alkisah

222 15 8
                                        


🍀🍀


*ckrek

*ckrek ckrek

Seorang siswi yang tengah asik memotret pemandangan yang dilihatnya masih dengan seragam sekolah dan tidak terlalu memperdulikan lalu lalang orang yang lewat di sekitarannya. Hal itu dilakukannya hampir setiap hari sepulang sekolah setelah mengikuti ekskul, bisa dibilang ini jadi hobinya tersendiri.

Walau tertarik dengan fotografi, di sekolah dia tidak mengambil ekskul yang berhubungan dengan fotografi dan lebih memilih ekskul olahraga.

Sama seperti hari ini walaupun sedikit gerimis, dia masih asik memotret apapun yang menurutnya menarik, entah karena tidak peduli dengan kameranya yang bisa terkena air hujan terus rusak atau saking cintanya dan pengen cepat-cepat mencoba kamera baru yang dia beli 2 hari lalu.

"permisi."

"iya?.."

"apa kamu bisa geser sebentar, aku mau lewat."

"oh maaf, silahkan."

"terima kasih."

"tidak, aku yang seharusnya minta maaf karena menghalangi jalanmu."

"tidak apa, kalau boleh tau apa yang sejak tadi kamu foto?.."

"bukan hal menarik, hanya tumbuhan dan beberapa kupu-kupu." Ucapnya sambil menunjukkan hasil jepretannya

"kamu suka tipe foto seperti ini ya?.."

"tidak juga, aku hanya tidak suka memotret seseorang?..."

"kenapa?..."

"tentu saja karena tidak sopan, kamu akan dianggap stalker jika memotret orang sembarangan."

"betul juga."

"hahaha, kamu polos juga ternyata."

"kamu bohong ya?..."

"nggak juga, hanya saja memotret seseorang hanya akan meninggalkan kenangan."

"bukannya sama saja dengan memotret hal lain?..."

"tidak, apalagi kalau memotret seseorang yang punya hubungan dengan kita."

"itu akan jadi kenangan yang baik kan."

"iya kalau dia akan terus bersama kita, kalau akhirnya berpisah hanya kenangan sedih yang teringat kalau melihat fotonya."

"kalau begitu, berarti kalian berpisahnya dengan cara yang tidak baik."

"mau itu secara baik-baik atau tidak, tidak ada satupun dari pasangan yang menginginkan perpisahan."

"lalu, bagaimana dengan foto keluarga."

"sama saja cuma statusnya yang berbeda."

"Benar juga."

"sepeda kamu kenapa dituntun gitu?.."

"bannya bocor."

"oh, sini biar aku bantu." Ucapnya mengambil alih sepeda lalu dituntunnya

"mau kamu bawa kemana?..."

"aku tau bengkel sepeda murah terpercaya di dekat sini."

"kamu tinggal di daerah sini ya?.."

"tidak juga, disini banyak spot foto yang kurang diminati orang, jadi aku kemari."

"begitu ya."

Walau terlihat meragukan dan alasan yang tidak masuk akal itu, dia tetap pergi beriringan dengan gadis fotografer itu dengan modal kepercayaan karena seragam yang mereka kenakan sama.

Nidome no 8251Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang