#75

99 15 5
                                    


🌸🌸🌸


Baru juga Yui merasakan hari harinya yang tenang minggu sebelumnya, sekarang justru dia dipusingkan dengan kelakuan dari junior-juniornya, lebih tepatnya Karin.

Benar dugaannya akan ada sesuatu yang buruk terjadi bila hari harinya terlalu tenang dia lewati, apalagi lebih dari 3 hari berturut-turut.

Sekarang dia sedang ada di rooftop, berdiri dengan tangan terlipat di depan dada dihadapan keempat juniornya yang duduk bersimpuh menghadap padanya.

Sebenarnya bukan hanya mereka berlima saja, ada Risa, Manaka dan Neru juga, tapi mereka bertiga lebih memilih melihat dari jarak aman daripada harus ikut terseret masalah yang mereka tidak tau menau asal muasal perkaranya.

"haaah." Hela nafas Yui

"Jadi, siapa yang mau jelasin?..." tanya Yui dengan suara datar

"se-senpai." Sahut Takemoto sambil takut takut mengangkat tangannya

"Iya Chuke."

"k-kan yang nggak ngumpulin tugas Karin doang, kok gue sama Inoue ikutan di sidang sih." kata Takemoto yang mendapat anggukan kecil juga dari Inoue

"sekarang gue tanya, tugas yang Karin nggak kumpul itu tugas individu atau tugas kelompok?...."

"......" Takemoto sekarang hanya diam saja dan malah menyikut Inoue yang ada di sebelahnya

"kok diem? Gue salah nanya ya?..."

"ng-nggak kok senpai."

"tugas kelompok kan, walau ngumpulnya tetap perindividu."

"i-iya."

"seminggu sebelumnya kan gue tanya ke kalian, ada tugas apa nggak, tugas udah dikerjain belum, udah dikumpulin belum, terus kalian kompak jawab udah kan."

Mereka berempat kompak mengangguk

"Adek, Hono." Panggil Yui yang sekarang ikut duduk bersimpuh di depan antara Karin dan Hono.

Mereka berdua yang tau Yui ada di jarak yang sedekat itu hanya berani menunduk lebih dalam lagi, bahkan Karin sekarang sudah meremas erat erat roknya karena tidak pernah sekalipun Yui memanggilnya dengan sebutan "adek" kalau disekolah, entah saat di depan teman-temannya atau hanya saat tidak sengaja bertemu berdua.

Hono yang biasanya ceria dan SKSD dengan Yui, yang terlihat garang dan tidak kenal takut di lapangan, sekarang terlihat seperti marmut basah yang sedang terpojok ketakutan di sudut dinding.

"gue nggak pernah ngelarang kalian mau jalan seberapa sering, mau ngedate seberapa sering."

"kapan kalian—" ucapan Takemoto terhenti saat Yui meliriknya langsung dan membuatnya kembali menunduk sambil terus mengucap kata maaf.

"tapi jangan sampai ngelupain tugas sekolah, masa yang kayak gitu aja mesti gue ingetin."

"ma-maaf senpai, nggak bakal gue ulangi lagi, maaf."

"semoga lu bisa nepatin janji ya Hon."

"pasti gue bakal berusaha nepatin."

"oke."

"maaf." Ucap Hono sekali lagi

"....."

"Adek." Panggil Yui

Karin yang mendengar itu entah kenapa terlonjak kaget

"ada pembelaan nggak?..." tanya Yui dan Karin hanya menggeleng keras sebagai jawaban

Nidome no 8251Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang