#63

174 15 2
                                    


🌸🌸🌸


"Senpai ohayou."

"Loh Chuke, ngapain lu malah duduk nyeder di loker sepatu kayak gitu."

"hehe."

Yui dengan insting keibuannya tau kalau kouhainya satu itu dalam kondisi yang kurang sehat tapi memaksakan pergi sekolah

"bukannya lu sakit ya, Inoue yang bilang sama gue kemarin."

"udah sehat kok senpai, lihat gue udah bisa berdiri." Ucap Takemoto

Tentu saja Yui tidak akan percaya begitu saja, terlebih melihat Takemoto yang full mantel dan scraf di lehernya itu.

"mana coba gue cek."

Setelah mengganti sepatunya dengan sepatu khusus ruangan, Yui langsung menghampiri Takemoto dan meletakkan telapak tangannya di kedua pipi Takemoto.

"masih demam gini loh, sehat darimananya."

"sehat kok senpai." Ucap Takemoto membantah

Yui memang seperti ini ke junior yang dekat dengan dia, langsung megang pipi untuk memastikan dia demam atau cuma akal-akalan, syukurnya maksud dari Yui ini dipahami junior-juniornya dan tidak ada yang jatuh hati terlalu dalam, tidak seperti dua temannya yang sengaja tebar pesona dan perhatian sampai korbannya tidak sedikit.

"lu nih demam, muka lu merah gini, dahi lu juga panas." Ucap Yui masih memegang-megang wajah Takemoto

"mana coba gue pegang." Ucap Karin

Sedikit kasar Karin menyingkirkan tangan Yui dari wajah Takemoto, tapi Yui biasa saja dan tidak merasa gimana gimana.

"Pelan-pelan napa Rin, pipi gue bukan tembok." Ucao Takemoto merasa sedikit sakit di pipinya karena Karin meletakkan telapak tangannya dengan sedikit kekuatan lebih

"iya dia demam, pulang aja sana." Ucap Karin sedikit dengan nada kesal dan mengusir

"enak aja, gue nggak boleh melewatkan hari ini karena ini bakal jadi hari bersejarah yang sangat penting."

"udah mulai ngelindur." Ucap Karin menghadap ke arah Yui

"ke uks aja, gue anter." Tawar Yui

"palingan juga disuruh pulang sama sensei." Sahut Karin masih menarik-narik pipi Takemoto bahkan kadang ditepuk-tepuk

"kamu kalau gemes sama temen jangan kayak gitu, lagi sakit loh ini." Ucap Yui melepas tangan Karin dari pipi dan kepala Takemoto malah dipuk puk sama Yui

Takemoto sih senang-senang saja diperlakukan begitu apalagi sama seniornya yang satu ini, yang tidak senang justru Karin.

Mau marah tapi ini di sekolah, mau merengek dia malu karena tidak mungkin dia menunjukkan sisinya yang seperti itu di depan Takemoto. Jadi yang bisa dilakukannya hanya diam menatap Takemoto yang senyum-senyum.

"lagian lu ngapa sih maksa banget ke sekolah?..."

"hari ini ada tes, kalau gue nggak dateng bakal ngikut susulan sama yang remed, gue nggak mau."

"apa bedanya kalau susulan, kan soalnya sama."

"nggak bisa nyontek." Jawab Takemoto jujur

"bener juga." Ucap Yui membenarkan jawaban Takemoto barusan

"gue juga mau lihat Hono."

"emang Hono kenapa, mereka ada latih tanding?..."

"nggak ada sih, pengen lihat aja."

Nidome no 8251Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang