🌸🌸🌸
"nggak ikhlas bener, papa mau aku bantuin kerjaan papa?.."
"ayah bakal kasih tiket itu dengan satu syarat."
"...."
"Kamu harus pergi dengan Yui kakakmu dan harus kamu yang ngajak."
Spontan Karin membulatkan matanya terkejut dan tidak menyangka syarat yang akan diajukan ayahnya akan seperti itu.
"kenapa, nggak bisa, yaudah tiketnya ayah ambil lagi."
"eh jangan." Tahan Karin
"oke berarti deal ya kamu bakal ngajak Yui pergi."
Masih terlihat wajah gelisah Karin saat menatap 2 tiket taman bermain yang ada di tangan nya.
"batas waktu tiket itu cuma satu minggu, jangan kelamaan mikir kalau nggak mau kelewatan." Sahut sang ayah yang makin membuat wajah panik Karin terlihat jelas.
"selagi kamu mikir, ayah mau mandi dan tolong kalau pesanan makanannya sudah datang kamu ambil ya." Ucap sang ayah lalu beranjak dari ruang tamu.
"haduuh gimana cara ngajaknya."
"masa' tiba-tiba ngajak ke taman, kan aneh."
"apa aku ajak Hono aja ya, kan papa nggak tau juga siapa yang ku ajak."
"tapi kalau papa nanya ke Onee-chan gimana?.."
Satu kata yang menggambarkan keadaan Karin saat ini, Panik.
Dia bingung bagaimana dia mengajak kakak nya pergi jalan ke taman dalam waktu kurang dari satu minggu.
Entah berapa lama Karin memikirkan cara mengajak Yui pergi bersamanya, bahkan saat makan malam ayahnya memperhatikan Karin sesekali seperti menggumamkan sesuatu.
"kalau nggak sanggup balikin aja itu tiketnya." Sahut sang ayah
"nggak."
"kamu ini kenapa sih, kayak mau ngajak gebetan kencan aja."
Karin tidak menggubris ucapan ayahnya barusan dan memilih fokus menghabiskan makan malamnya.
"Gochisosama deshita." Ucap Karin setelah menghabiskan makan malam lalu beranjak ke dapur membawa piring bekas makannya terus ke kamar.
Sementara itu Yui yang sekarang ada di cafe tidak tau menau soal duduk perkara awalnya apa dan bagaimana, tiba-tiba harus duduk di ruangan tempat yang biasa di tempati ibunya saat bekerja dan dihadapkan dengan banyak berkas yang tidak dia mengerti.
"ee, Nagashima-san."
"iya Nona."
"berhenti memanggilku begitu." Kesal Yui tiba-tiba
"jadi begini Yui-chan, ini berkas yang seharusnya ibumu tanda tangan dari minggu lalu."
"terus?.."
"karena ibumu pergi, kamu selaku anaknya yang akan menggantikannya untuk tanda tangan."
"kok aku, kan biasanya kalau ibu nggak ada semuanya di serahin ke Nagashima-san."
"untuk seluruh laporan memang aku yang buat, tapi untuk akhirnya tetap harus di serahkan ke ibumu."
"ya udah, terus untuk apa aku duduk disini dengan semua berkas-berkas ini?.."
"sekali lagi, karena ibumu sedang berurusan dengan masalah di luar kota jadi tugas di sini kamu yang nanganin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Nidome no 8251
FanficKalau aku bukan jodoh mu, setidaknya biarkan aku terus berada di dekatmu.