#32

221 19 10
                                    


🌸🌸🌸

"Aaaaa . . . . . "

"kenapa malah ngomong kayak gitu sih, mana kakak mukanya kaget gitu lagi."

"ya habis gimana, apa-apa kenapa selalu dHono sih."

"emang aku sama Hono sedekat itu apa, kita kan cuma teman."

"kakak marah nggak ya?.."

"padahal mau ku kasih tiketnya malam ini biar besok bisa pergi."

"kenapa sih Risa-senpai malah nyamperin ke rumah, nggak puas apa tiap hari ketemu di sekolah, mana ngajak kakak jalan lagi."

"semua ini karena ayah aneh-aneh, kalau kakak sampai marah pokoknya ayah harus tanggung jawab."

Malam itu setelah kembali ke kamar, Karin menyesali semua apa yang dia katakan barusan dan berakhir menyalahkan ayahnya.

Sejak di sekolah tadi, Karin sebenarnya sudah membulatkan tekad untuk berani mengajak Yui pergi, tapi entah kenapa saat pembahasan di kantin bareng Inoue membuat moodnya tiba-tiba memburuk, ditambah lagi Risa yang tiba-tiba datang bertamu dan mengajak Yui pergi berdua makin membuat moodnya buruk.

Entah kenapa saat melihat Yui dan Risa barengan, Karin langsung kehilangan moodnya.

Sementara Yui yang juga sudah kembali ke kamarnya masih diam dan mencoba mencerna apa yang didengarnya barusan, memastikan kalau dia tidak salah dengar dan telinganya sedang baik-baik saja.

"Karin mau ngajak pergi?.."

"tapi kenapa?.."

"kok malah ngajak gue."

Pikiran Yui sibuk dengan kemungkinan-kemungkinan alasan Karin mau mengajaknya pergi, sampai satu titik dia teringat pertanyaan ayahnya sebelum pergi yang menanyakan apakan Karin pernah mengajaknya pergi ke suatu tempat.

"apa ini yang dimaksud Otou-san waktu itu?.."

Saat memikirkan kemungkinan itu, Yui tiba-tiba secara spontan langsung senyum sumringah saking senangnya.

Sementara Yui kegirangan di kamarnya, beda dengan Karin yang masih bingung bagaimana cara dia bisa mengajak Yui dan memberikan tiketnya dan mencari cara bagaimana minta maaf ke kakaknya.

Keesokan pagi,

Seperti biasa Yui akan bangun lebih awal karena harus memasak sarapan walau biasanya saat weekend dia akan bangun lebih siang, tapi kali ini entah kenapa dia justru bangun lebih awal dengan suasana hati yang bahagia. Saat memasak sarapan pun masih dengan senyum yang sama dengan semalam bahkan disela-sela memasak Yui yang tidak biasa menyenandungkan lagu, tapi kali ini seperti itu.

"nah sarapan udah siap, tinggal bangunin Karin aja."

Dengan senangnya Yui menaiki tangga menuju ke kamar Karin. Saat akan mengetuk pintu kamar, pandangan Yui teralih ke pintu kamarnya sendiri karena melihat seperti ada sesuatu yang menempel di pintunya. Saat dihampiri ada secarik kertas dengan tulisan gomennasai yang tertempel di pintunya

"padahal tadi pagi belum ada."batin Yui

Yui kembali lagi ke tujuan awalnya membangunkan Karin walau tau sebenarnya Karin pasti sudah bangun.

*Tok tok tok

"dek sarapan."

Sekali saja Yui memanggil Karin dan langsung kembali ke meja makan menunggu.

Nidome no 8251Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang