#67

162 16 7
                                    


🌸🌸🌸

Harusnya hari ini jadi hari yang membahagiakan bagi Hono, bahkan saking dinanti-nantikannya hari ini, dia bahkan sampai bersiap dari subuh hari hanya untuk memilih baju apa yang dia pakai, make up seperti apa yang cocok, apa yang harus dia bawa dan perintilan perintilan lain yang biasanya tidak pernah dia gunakanpun jadi bahan pertimbangannya.

Tapi apalah daya, seperti kata kebanyakan orang, manusia hanya bisa merencanakan dan tuhan yang menentukan rencana itu bisa terealisasikan atau tidak.

Saking sibuknya Hono mempercantik diri, dia bahkan tidak memperhatikan ramalan cuaca pagi ini yang memang disiarkan rutin setiap hari.

"mau sampai kapan kamu cemberut gitu."

"hujannya kenapa hari ini sih." Kesal Hono

"nggak cape apa kamu ngedumel gitu mulu dari pagi? ini udah waktunya makan malam."

"mama bantuin aku nyari solusi dong."

"kamu mau solusi yang kayak gimana kalau hujannya deras kayak gini dari pagi, taman hiburannya juga paling tutup."

"tapi kan aku mau ngedate, ini first date ku maa 😭😭."

"cup cup cup, anak mama jangan nangis, udah gede."

"tapi kan ...."

"anak itu masih cemberut kah? Betah bener."

"papa nggak bakal ngerti." Sahut Hono kesal

"heh, papa juga pernah muda ya, jangan kira perjuangan papa dapetin mama kamu itu gampang."

"halah, papa omdo."

"sini sini, dengerin dulu papa cerita."

"nggak mau, aku maunya ngedate sama Karin hari ini."

"ya justru itu dengerin dulu ceritanya papa, siapa tau kamu jadi dapat pencerahan."

"nggak mau, kakak aja habis dengerin cerita papa malah langsung ditinggal nikah."

"wei, nggak usah ngungkit luka." Sahut kakak Hono dari kamarnya

"kalau itu apa boleh buat, itu udah rencana tuhan."

"mama." Rengek Hono

"udah udah, kita makan malam dulu."


*

*

*


"Ner."

"hm?..."

"kamu... mau makan malam di resto sana bareng aku nggak?...."

"itu resto mahal, aku nggak punya uang sebanyak itu."

"aku yang traktir."

"udah reservasi?..."

"reservasi?..."

"itu resto harus reservasi dulu baru bisa masuk."

"yaah."

Neru dan Manaka sekarang terjebak hujan dan sedang meneduh di 7/11. Bukan disengaja, tapi memang mereka kebetulan bertemu. Manaka yang sebelumnya sempat misuh-misuh karena tidak membawa payung dan sulit mencari tempat berteduh, langsung sumringah karena bertemu dengan Neru.

"tunggu bentar ya." Ucap Neru yang kembali kedalam membeli sesuatu

Tak lama berselang dia kembali membawa 2 cup coklat hangat di tangannya

Nidome no 8251Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang