dua

4.1K 100 2
                                    

keenan pov :

hari ini aku bangun lebih awal , aku menyambut pagi dengan senyum yang ceria , aku menghubungi ayah dan ibuku yang berada di kampung halaman sambil membersihkan tempat tidur dan membuka jendela . kemudian aku menuju dapur , aku tetap bicara dengan ibu sambil mengeluarkan bahan masak mentah untuk ku olah menjadi makanan yang lezat . satu jam telah berlalu , ibu ingin pergi ke ladang membantu ayah dan aku mengakhiri percakapan kami . aku juga selesai memasak lalu menuang makanan ke atas piring berwarna hitam lalu aku kembali ke kamar mengambil alat pumping asi ku . aku menggunakan alat tersebut sembari menyantap makanan yang ku buat sendiri setelah keduanya terisi aku menuangnya kedalam botol lalu ku simpan dan akan ku sumbangkan esok hari ke panti asuhan . aku telah selesai makan selanjutnya aku membersihkan tubuhku karena aku akan bekerja yaitu sebagai guru les dari pagi sampai sore di rumah yang ku tempati . rumah yang ku tempati milik adik ayahku , beliau tidak memiliki anak jadi dia memberikan sedikit harta yang dia punya padaku . bermenit-menit telah berlalu , aku juga sudah selesai mandi dan berpakaian rapi . aku menunggu murid-murid ku datang , aku menghapus coretan di papan tulis , menyediakan pensil dan penghapus sert menyusun meja meja pendek . aku duduk di lantai sambil bermain ponsel sesekali aku menoleh ke pintu utama yang terbuka lebar , aku tersenyum saat murid-murid ku datang .

" selamat pagi kakak " mereka menyapaku,,

" selamat pagi juga yuk duduk "

Aku menyuruh mereka duduk rapi lalu mengeluarkan buku masing-masing " kakak pr syifa sudah selesai " aku mengambil buku yang gadis itu serahkan , aku memeriksa lalu memberinya nilai .

semakin lama rumah semakin ramai , aku mengajari murid-murid ku membaca , menulis dan berhitung . dan mulut mereka yang senang berteriak sudah hal biasa bagiku .

tapi di satu sisi aku kadang sedih dan kadang ingin . kadang aku berpikir kapan aku bisa mengajari anakku membaca dan sampai kapan aku terus mengajar . ada rasa ingin , aku ingin setelah menikah aku ingin di rumah tak perlu bekerja tapi rasanya tak mungkin . bila aku berhenti bekerja lalu bagaimana dengan orangtuaku ? lalu dari mana aku bisa menghasilkan uang, sungguh aku benar-benar lelah tapi bukankah semua orang juga lelah ?  ya sudah lah tidak apa-apa .

aku membuka les sejak aku selesai sekolah menengah atas . aku sekolah di kota karena kampung halaman ku tidak mendirikan sekolah menengah atas hanya sampai sekolah menengah pertama saja dan aku pulang ke kampung jika ada libur panjang karena jarak dari kota ke kampung memakan waktu enam jam . ingin bolak-balik aku tak sanggup . ku perhatikan murid-murid ku ada yang menulis , berkelahi dan menangis .

" keyi kenapa " aku memanggilnya

" Della , ciko kenapa berkelahi ? "

aku menengahi perkelahian mereka

" kakak mia mau pipis "

gadis cilik menghampiri ku

" hiks kakak " keyi memelukku

" keyi kenapa "

" kakak mia mau pipis "

" ini pensilnya ciko "

" punya della "

" AAAAAAAAAAAA "

semuanya menoleh o tuhan kenapa anak itu menjerit lagi

" kakak reza tampan tidak ? "

" iya tampan "

untuk kalian wahai para guru TK guru SD atau guru les semoga tensi kalian normal selalu

aku shock " kania mukanya kenapa cemong " shock melihat wajah muridku yang duduk paling pojok penuh warna

" kakak , kania main ini " teman di sebelahnya mengangkat satu buah spidol .

DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang