12.00 wib
Mereka telah selesai makan siang dan keenan membawa piring kotor ke wastafel lalu mencucinya sedangkan desy membersihkan meja makan . ibu desy sendiri , ia mengajak dylan dan nazwa ke ruang utama . tadinya saat nazwa datang desy Langsung mengenalkannya pada keenan . selesai mencuci piring dan menyusun keenan menghampiri mereka ke ruang utama bersama desy yang berjalan di belakangnya .
" Tante keenan mau pulang sebentar lagi anak-anak pasti datang "
" o iya kamu tetap ngajar hari ini ya "
keenan mengangguk , ibu desy pun mengerti .
" kee tunggu ya aku tukar baju dulu "
desy sedikit berlari menuju kamarnya untuk bertukar pakaian setelah itu kembali menemui mereka yang ada di ruang utama " ayo kee "
" oti " dylan bangkit ia mendekati desy
" iya dek " balas desy
" adek ikut sama oti ya " Desy melirik nazwa " boleh naz ? "
" apa tak merepotkan kak ? " tanya nazwa apalagi ia tau kalau keenan dan desy mengajar sebab tadinya desy sedikit bercerita padanya .
keenan yang di tatap pun mengangguk mengizinkan " bawa saja dia gapapa kok "
" oke adek ikut oti " desy menyentuh pipi bulat dylan dengan senyumnya
" horee " pemuda kecil itu melompat-lompat kegirangan
" bunda eci sama keenan pergi dulu "
" kalian hati-hati jangan ngebut ngebut bawa motornya "
mereka mengangguk lalu keenan memegang tangan dylan , dylan mendongakkan kepalanya melihat keenan lalu menatap genggaman tangannya . Sepanjang jalan dylan terus menatapinya . nazwa bangkit ia melihat keponakannya menatap genggaman tangan keenan, nazwa mengikuti mereka ke depan rumah ia menatap dylan dan keenan dengan tatapan sulit di artikan .
dylan di dudukkan di belakang keenan, dylan memeluk keenan dan motor yang mereka naiki mulai bergerak dan melaju ke tujuan yaitu rumah keenan . perasaan yang keenan rasakan kali ini sangat berbeda , ia tak tau perasaan apa ini . perasaan itu datang secara tiba-tiba , ia ingin menangis tapi juga ingin tersenyum . sebenarnya dirinya kenapa .
sementara di belakangnya tangan mungil dylan memeluknya erat, tubuh belakangnya di jadikan sandaran kepala dylan . mereka tenggelam dalam pikiran masing-masing .
bermenit-menit telah berlalu dan kini mereka sampai di rumah keenan, desy turun dari motor lalu mengangkat tubuh dylan . keenan mengambil kunci dari tas nya lalu membuka pintu rumah , desy membantu dylan membuka sepatu lalu mereka ikut masuk ke dalam rumah . keenan menyalakan kipas angin dan membuka jendela , keenan melihat dylan dan keenan mengajaknya duduk di kursi " adek sini duduk "
pemuda kecil itu duduk dan keenan menuju meja meja kecil lalu di tatanya rapi untuk anak-anak muridnya sementara desy mengambil beberapa buku serta mengisi tinta spidol . dylan memperhatikan mereka bekerja serta matanya juga menangkap sosok anak perempuan masuk kedalam rumah " selamat siang kakak "
Desy dan keenan menoleh " siang juga katrin " balas keenan .
gadis cantik itu duduk paling depan, ia bertatapan dengan dylan lalu mendekatinya " kamu siapa ? kamu murid baru ya "
dylan menggeleng " lalu kamu siapa ?"
Katrin menatap keenan dan desy bergantian lalu balik menatap dylan " siapa nama kamu ? "
" d-dylan " dylan gemetar ia rasanya ingin menangis saat orang yang di hadapannya menatapnya penuh selidik
" kak desy dia siapa ? " tunjuk katrin ke arah dylan,,