Malam harinya, masing-masing berada di kamar . dylan tidur bersama kedua neneknya sementara sang ayah bersama kakeknya dan kedua oti tersayangnya berada di kamar yang lain . dylan memeluk boneka keenan, ia lebih dulu memejamkan mata dan sekarang mungkin sedang bermimpi indah. Sementara di rumah lain, keenan sibuk membuat soal ujian. ia tidak bisa tidur karena merindukan putra tersayangnya, keenan mengerjakan tugasnya sambil menonton film meskipun hati dan pikirannya penuh kerinduan untuk dylan
" aaaa adek " keenan bersandar ia menghela nafas kasar
Lalu melanjutkan tulisnya ia berusaha mengembalikan fokusnya menulis pertanyaan di lembar kertas " si adek lagi apa ya sekarang, sudah tidur gak ya dia "
keenan melihat jam di ponselnya " jam sembilan ternyata "
" pasti si adek sudah tidur " sambungnya .
" apa aku tanya andra kali ya untuk memastikan, tanya saja deh "
kemudian keenan menghubungi andra..
andra menoleh ia mengambil ponselnya yang berbunyi, saat ini dirinya dan ayah keenan belum tidur. mereka duduk di teras kamar melihat ramainya orang-orang berlalu-lalang, tadinya beberapa jam yang lalu ada sebuah kejadian dan para warga sedang berjaga di sekitar rumah
Saat melihat nama keenan andra langsung menjawabnya. .
" halo kee "
Ayah keenan menoleh, andra membesarkan volume suara agar ayah keenan dapat mendengar percakapan mereka
" andra si adek mana ? dia sudah tidur kah ? "
" dia sudah tidur dan kamu kenapa belum tidur ? "
" aku sedang membuat soal ujian dan kamu ? "
" aku sedang melihat kegaduhan di depan rumah bersama kakeknya si adek "
" ooh begitu, kalian kapan pulang ? "
" aku dan nazwa besok pulang "
" sama dylan kan ? "
" sepertinya tidak kee si adek tinggal disini sama kakek dan neneknya "
" yah tapi aku rindu padanya "
" untuk beberapa hari tahan dulu rindunya "
" yahh yaudahlah terimakasih ya "
panggilan suara berakhir . Andra dan ayah keenan saling tatap " biar saja dulu begini " kata ayah keenan,
" andra tidak tega pasti keenan bersedih disana, dylan ikut kita pulang saja ya besok "
" jangan dong, dylan tetap disini hehe ayah mau ngerjain si kee "
Andra menatap bingung calon ayah mertuanya. .
" ayah sama ibuk mau ngerjain kee karena hari pertama libur sekolah kee kan pulang dan ulang tahun lalu dua minggu kemudian setelah kee ulang tahun acara pernikahan kalian pun di langsungkan"
" ayah bukankah terlalu cepat ? "
" tidak dong, tadi sore ayah sudah menghubungi semuanya karena di bulan ini cuma kalian yang menikah dan lagi pula pernikahan keenan pernikahan yang di tunggu-tunggu masyakarat "
" kenapa begitu ayah ? "
" Kamu tau di kampung kita ini masih kuat perjodohan, anak-anak seperti kalian tidak di wajibkan memilih pasangan sendiri melainkan harus keluarga. saat keenan SMP ada banyak sekali yang datang meminangnya padahal keenan masih kecil, ayah sama ibuk tidak mengizinkan kami menolak semua pinangan. keenan incaran semua kalangan, ayah tidak mengerti apa alasannya tapi kami sebagai orangtua tidak mau egois karena kami sudah merasakannya duluan, untungnya ayah langsung jatuh cinta. tapi kan tidak semua orang langsung jatuh cinta makanya ayah tidak mau keenan sengsara karena perjodohan . lulus smp kami langsung membawanya ke kota dan sekolah disana, kebetulan ada keluarga ayah dan keenan tinggal bersama mereka. selama keenan di kota, setiap hari ada saja yang datang meminang kadang dari kampung sebelah kadang dari kota huhh ibuk sampai bosan saat itu "
" Di kampung ini ada banyak sekali yang jatuh cinta pada keenan, kalau keenan pulang semuanya bergantian datang ke rumah hanya untuk melihat keenan makanya keenan jarang pulang "
" kalau mereka tau keenan akan menikah pasti semuanya patah hati " ucap andra
" yaa itu sudah menjadi resiko. setelah itu karena tidak ada yang kami terima, mereka sampai berkata kami tunggu keenan menikah dengan pilihannya agar kami tidak mengejar keenan lagi "
" Tapi kan sekarang yang mengejar keenan pasti ada yang murni dari hatinya sendiri lalu kenapa ayah dan ibu tidak menerima ? "
" karena keenan tidak mau kami mana mungkin memaksakan dirinya sebab keenan yang menjalaninya bukan kami, mengenai pasangan hidup dan impian kami serahkan pada keenan kami sebagai orangtua hanya bisa mendukung dan mendoakan yang terbaik untuknya "
" keenan sangat beruntung memiliki orangtua seperti kalian "
" karena kehidupan seorang anak bukan milik orangtuanya, kehidupan seorang anak yaa milik anak itu sendiri sebab dia yang menjalaninya. mungkin besok ibuk kamu keliling kampung mengundang dan ayah di rumah karena barang-barang untuk acara pasti datang besok selain itu ada banyak yang harus di perbaiki "
" tapi ayah apakah waktunya cukup ? dua minggu setelahnya kami menikah loh "
" kamu meragukan ayah ? hahaha tenang saja, satu kampung ikut membantu nanti "
" Ayah, besok andra pulang menyelesaikan pekerjaan setelah itu andra pulang kesini membantu ayah dan lainnya "
" iya selesaikan lah dulu disana lalu pulanglah kesini "