tiga puluh tujuh

418 36 2
                                    

Tamu-tamu terus berdatangan di lokasi pernikahan, suasana semakin ramai dan meriah. Mereka memuji keindahan pelaminan dan memandang penuh kekaguman kepada Keenan dan Andra yang duduk di pelaminan dengan anggun. Setiap tamu yang datang disambut dengan hangat, dan mereka langsung menuju kursi yang telah disediakan dengan cermat. Kursi-kursi tersebut ditempatkan di sekitar pelaminan, menghadap ke arah pasangan pengantin yang kini menjadi pusat perhatian.

Suasana di lokasi pernikahan dipenuhi dengan kegembiraan dan antusiasme. Bunga-bunga segar dan dekorasi yang cantik menghiasi setiap sudut, menciptakan atmosfer yang mempesona dan elegan. Tamu-tamu terlihat mengenakan pakaian terbaik mereka, dengan senyum lebar dan penuh kebahagiaan. Mereka berbincang dengan penuh semangat, beberapa dari mereka bahkan saling berkenalan, sambil menikmati hidangan yang telah disediakan di meja-meja dekat area pelaminan.

Di atas pelaminan, Keenan dan andra duduk bersebelahan dengan anggun, mengenakan jas putih yang serasi. Mereka saling memandang dengan penuh cinta dan kebahagiaan, seolah-olah dunia di sekitar mereka hanyalah latar belakang dari momen indah ini. Keberadaan mereka di pelaminan tidak hanya sebagai pasangan pengantin, tetapi juga sebagai simbol cinta dan komitmen yang mendalam.

Sementara itu, Dylan, anak kecil mereka yang tampak menggemaskan, duduk di pangkuan neneknya. Nenek Dylan, yang tampak bangga dan penuh kasih sayang, memeluk cucunya dengan lembut. Dylan, dengan mata yang mulai mengantuk, bersandar pada neneknya, tampak nyaman dan aman dalam pelukan lembut tersebut. Senyum lebar dan tatapan penuh kasih neneknya menunjukkan betapa bahagianya dia melihat keluarga yang telah berkumpul untuk merayakan hari istimewa ini.

Kehadiran Dylan di pangkuan neneknya menjadi salah satu daya tarik utama di pelaminan. Banyak tamu yang terpesona melihat betapa lucunya Dylan, dengan wajahnya yang imut dan sikapnya yang manis. Mereka sesekali mengalihkan perhatian mereka dari Keenan dan Andra ke Dylan, terhibur oleh kelucuan dan kehangatan yang ditunjukkannya. Suasana menjadi semakin hangat dan penuh kasih sayang, dengan semua orang menyadari betapa indahnya momen ini.

Saat waktu berlalu, perayaan semakin meriah. Musik dan tawa mengisi udara, dan setiap orang merasakan kebahagiaan yang mendalam. Keenan dan Andra terus duduk di pelaminan, menyapa dan mengucapkan terima kasih kepada setiap tamu yang datang. Mereka merasakan dukungan dan kasih sayang dari keluarga serta teman-teman yang hadir, membuat hari pernikahan mereka semakin berarti.

Semua mata tertuju pada pasangan pengantin dan Dylan yang menggemaskan, menciptakan kenangan indah yang akan dikenang sepanjang hidup. Dengan kehadiran tamu-tamu yang penuh semangat dan suasana yang hangat, hari pernikahan ini menjadi momen yang sangat spesial dan penuh kebahagiaan bagi Keenan, Andra, dan seluruh keluarga.

-

-

Musik meriah mengalun lembut, menggema di seluruh area pernikahan, menciptakan suasana yang penuh kegembiraan dan kebersamaan. Semua sanak keluarga Keenan mulai berkumpul di depan pelaminan, tersenyum bahagia melihat pasangan pengantin duduk dengan anggun di atas pelaminan yang indah. Suara tawa dan percakapan ringan mengisi udara, memperkuat kehangatan perayaan hari itu. Desy dan Nazwa, yang tidak ingin ketinggalan momen ini, ikut bergabung bersama keluarga besar keenan, menambah keramaian di depan pelaminan.

Di atas pelaminan, Keenan dan Andra duduk dengan anggun, menyaksikan sanak saudara mereka berkumpul di bawah. Tatapan Andra sesekali beralih ke arah Keenan, tersenyum penuh cinta, sementara tangan mereka saling menggenggam erat. Mereka tahu, momen ini bukan hanya sekedar perayaan, tetapi sebuah komitmen dan awal dari kehidupan baru yang akan mereka jalani bersama.

Namun, perhatian tiba-tiba beralih ketika ayah Keenan bangkit dari tempat duduknya di pelaminan. Senyum hangat menghiasi wajahnya ketika ia berjalan perlahan mendekati Dylan, yang masih duduk manis di pangkuan neneknya. Semua mata tertuju pada Dylan, yang tampak terkejut ketika sang kakek mendekatinya, namun tidak bisa menahan senyum kecil di wajahnya yang polos. Tanpa berkata apa-apa, ayah Keenan dengan lembut mengangkat Dylan dari pangkuan neneknya, menggendong cucunya dengan penuh kasih sayang.

DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang