Setelah satu minggu berlalu dengan rutinitas yang monoton, libur panjang yang sangat dinanti-nantikan akhirnya tiba. Keenan merasa bersemangat dan penuh harapan saat dia mempersiapkan perjalanan pulang ke kampung halaman. Terakhir kali dia mengunjungi rumah orang tuanya adalah beberapa bulan yang lalu, dan rindu pada suasana kampung serta kebersamaan keluarga mulai menggerogoti hatinya.
Pagi itu, Keenan bangun lebih awal dari biasanya. Dengan hati yang berdebar, dia mengepak barang-barangnya dan memastikan segala sesuatunya siap untuk perjalanan panjang. Dia memeriksa tiket kereta api yang sudah dibelinya, mengingat jarak tempuh yang akan dia tempuh selama enam jam. Setiap detik yang berlalu rasanya begitu berharga, dan dia tidak sabar untuk segera melangkah keluar dari rutinitas sehari-hari dan merasakan kehangatan rumahnya yang telah lama tidak dia kunjungi.
Setelah selesai berkemas, Keenan langsung berangkat ke stasiun. keenan memesan kendaraan roda dua lewat online untuk mengantarnya kesana dan sesampainya di stasiun ia langsung menunjukkan tiketnya kepada satpam kemudian masuk ke dalam alat transportasi tersebut dan mencari tempatnya . beberapa detik kemudian keenan menemukan tempat duduknya di dalam kereta dengan tenang, menata barang-barangnya, dan memandang jendela dengan harapan. Kereta bergerak perlahan, lalu semakin cepat seiring dengan berjalannya waktu. Selama perjalanan, Keenan menikmati pemandangan yang berlalu cepat di luar jendela. hamparan sawah, pegunungan dan desa-desa kecil yang terlihat damai. Setiap detik dalam perjalanan itu semakin mendekatkan dia kepada rumah dan orang-orang yang dia cintai.
Dalam beberapa jam, kereta menyusuri jalur yang sudah dikenal Keenan, dan kerinduannya semakin membuncah. Dia teringat momen-momen indah bersama keluarganya di masa lalu, tawa ceria, cerita-cerita hangat, dan aroma makanan yang tercium dari dapur rumah orang tuanya. Semua kenangan itu membangkitkan rasa rindu yang mendalam dan membuatnya semakin bersemangat untuk segera tiba di tujuan.
Saat kereta akhirnya memasuki stasiun kampung halaman, Keenan merasa jantungnya berdegup kencang. Dia melangkah keluar dari kereta dengan penuh semangat, dan di sana, di tengah kerumunan penumpang yang mulai menyusut, dia melihat sosok ayahnya yang menunggu dengan penuh harapan. ayah keenan melambai dan tersenyum lebar, matanya berbinar dengan rasa bahagia saat melihat anaknya kembali ke pelukannya. Keenan berlari ke arah ayahnya, memeluknya dengan erat, dan air mata kebahagiaan menetes di pipinya.
Keenan tahu, di momen inilah, semua perjalanan panjang dan jarak yang ditempuh terasa begitu sepadan. Dia merasa pulang, dan ruma dengan segala kehangatan dan kasih sayangnya menyambutnya dengan tangan terbuka. Libur panjang ini, Keenan tahu, akan menjadi waktu yang berharga untuk membangun kenangan baru, mempererat ikatan keluarga, dan menikmati setiap detik kebersamaan dengan penuh syukur.
Setelah puas berpelukan dan berbagi momen haru dengan ayahnya, Keenan beranjak bersama ayahnya menuju kendaraan. Mereka akan pulang ke rumah dengan sepeda motor, cara yang biasa mereka gunakan untuk perjalanan singkat di kampung halaman. Keenan merasa hangat dan bahagia saat duduk di belakang ayahnya, merasakan angin sejuk yang berhembus saat motor melaju. Selama perjalanan, pemandangan familiar dari desa kecil tempatnya dibesarkan melintas di depan mata. jalan-jalan yang berbatu, kebun-kebun hijau, dan rumah-rumah sederhana yang dikenal baik oleh keenan. Perjalanan menuju rumah memakan waktu sekitar 30 menit. Selama itu, Keenan merasa hati dan pikirannya dipenuhi dengan kegembiraan dan rasa syukur. Dia tidak sabar untuk kembali ke rumah dan merasakan suasana kehangatan serta keramahan yang sudah lama dirindukannya. Ketika motor memasuki jalan yang mengarah ke rumah, Keenan mulai merasakan suasana yang berbeda. Jarak dari stasiun ke rumah terasa begitu cepat, tetapi saat mereka mendekati halaman rumahnya, keenan heran melihat orang-orang berlalu lalang di halaman rumah dengan urusan mereka masing-masing. keenan turun dari atas motor, dia berjalan dengan senyum diwajahnya mendekati seorang wanita yang tak lain adalah ibunya .