tiga puluh satu

533 34 0
                                    

Malam itu, suasana tenang di sekitar rumah andra. Cahaya lampu teras yang lembut menerangi halaman, sementara di luar pagar, sosok seorang wanita berdiri diam, seperti tenggelam dalam pikirannya sendiri. Fazia, mantan istri Andra, tampak ragu-ragu, matanya menatap rumah yang pernah ia tinggali. Wajahnya terlihat pucat di bawah sorotan lampu jalan, seolah ada beban berat yang menghantui langkahnya.

Satpam yang berjaga di dekat gerbang, awalnya tidak menyadari kehadiran Fazia, namun begitu melihat siapa yang berdiri di sana, ia tertegun sejenak. "Bu Fazia?" tanyanya, suaranya terdengar bingung. Dia jarang sekali melihat mantan istri bosnya datang, apalagi pada malam hari seperti ini.

Fazia mengangkat wajahnya, menyapu rambutnya yang tertiup angin malam. Matanya sedikit sayu, tampak lelah dan penuh kesedihan.

"Andra... dia ada di rumah?" tanyanya dengan nada pelan, hampir seperti bisikan. Ada getaran halus di suaranya, seakan mengindikasikan bahwa pertemuan ini bukan hal yang mudah baginya.

Satpam menggeleng pelan, masih terkejut. .

" Maaf, Bu fazia, Pak andra pergi bersama nona nazwa dan tuan muda dylan " jawabnya hati-hati, tak ingin menambah beban perasaan wanita yang berdiri di hadapannya itu.

Mendengar jawaban tersebut, Fazia seketika menghela napas berat, dadanya terasa sesak. Matanya mengerjap pelan, namun ia tidak berkata apa-apa lagi. Rasa sedih yang selama ini ia coba sembunyikan tampak begitu jelas di wajahnya. Fazia tidak mampu menutupi kekecewaannya, meski ia tahu bahwa semua ini adalah bagian dari masa lalu yang tidak bisa ia ubah.

Tanpa sepatah kata pun, Fazia memalingkan wajahnya dari rumah yang penuh dengan kenangan itu. Langkahnya pelan, seolah berat untuk meninggalkan tempat itu, tapi ia tahu ia tak punya alasan untuk tinggal lebih lama. Dengan kepala tertunduk, Fazia berbalik dan mulai melangkah pergi, meninggalkan rumah andra di belakangnya.

Satpam yang berjaga hanya bisa memandang kepergiannya dengan tatapan iba, tapi tidak ada lagi yang bisa ia katakan. Malam itu, Fazia pergi tanpa meninggalkan jejak, hanya meninggalkan bayangan kesedihan di hati setiap orang yang menyaksikan pertemuannya dengan masa lalunya yang kini telah berakhir.

🦋🦋

Di rumah orangtua keenan, suasana makan malam yang hangat baru saja berakhir. Meja makan yang tadi penuh dengan tawa dan cerita kini mulai kosong, hanya menyisakan piring-piring kotor dan gelas-gelas yang setengah terisi. Keenan dan Andra, dengan cekatan mulai membereskan meja makan. Keenan mengambil piring-piring kotor dengan hati-hati, sementara Andra berdiri di sampingnya, mengambil sisa-sisa peralatan makan lainnya.

“Kamu cuci, aku bilas ya ” ujar Andra dengan senyum kecil di wajahnya, mencoba meringankan beban pekerjaan yang tersisa. Keenan mengangguk sambil melemparkan senyum lembut, merasa bersyukur karena bisa berbagi tugas dengan calon suaminya.

Di sisi lain, Nazwa sudah mengambil sapu dan mulai membersihkan lantai ruang makan. Gerakannya lincah, namun tetap hati-hati agar tidak meninggalkan satu remah pun di lantai. Sesekali ia melirik ke arah keenan dan andra, yang tampak begitu kompak bekerja sama. Nazwa tersenyum kecil melihat abangnya dan calon kakak iparnya yang begitu harmonis dalam berbagi tugas rumah tangga.

Sementara itu, Desy melangkah keluar dari ruang makan, menggandeng tangan dylan yang masih kecil. .

“ Ayo, kita ke ruang TV. Mau nonton kartun, ya? ” ujarnya penuh semangat, membuat dylan tertawa kecil dan mengangguk senang. Mereka berjalan ke arah ruang keluarga, di mana suara televisi sudah mulai terdengar samar, menemani kebersamaan yang nyaman di malam itu.

Keenan dan andra terus bekerja di dapur, saling bercanda ringan sambil menyelesaikan cucian piring. Keenan menyeka tangan basahnya pada handuk, sementara Andra membilas piring terakhir. Semua berjalan dengan tenang, seolah masing-masing dari mereka telah terbiasa dengan ritme ini. bersama-sama menjalankan tugas dan merawat keluarga dengan penuh cinta.

DYLAN KALERIC PARAMUDYA [ BL ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang